KAWULO ALIT ( BAIT MASA LALU YANG KEMBALI MENGGEMA)

23.06 Add Comment

KAWULA ALIT....
seringkali mereka di anggap alit hanya karena sepelenya pekerjaan mereka.......
Namun para penguasa terkadang melupakan
bahwa segala apa yang mereka nikmati adalah hail perasan keringat kami.........
KAWULA ALIT.....
tiada pernah kami paham akan pertentangan batin di gedung senayan sana..........
yang kami tahu hanyalah anak kami kelaparan
karena kami tak mampu membeli sejumput beras, sekedar untuk mengisi perut kami yang keroncongan..........
tiada pernah kami mengerti apa tujuan kalian merangkul kami..........
yang kami tahu hanyalah menyambut hangat setiap uluran tangan yang hangat bersahabat
walau pun pada akhirnya kami hanya akan dicampakkan jua.........
KAWULA ALIT.......
alit dalam raga besar dalam jiwa........

RODA KEHIDUPAN

20.04 Add Comment
Malam kian larut namun mata ini seolah enggan untuk terpejam,ku tak tahu entah kenapa seolah mata ini sulit untuk di ajak berkomproomi.perlahan tapi pasti berbagaisandiwara kehidupan mulai menjadi buah pikiranku.Dalam lamunanku, ku melihat topeng – topeng kehidupan penuh menghiasi ranah gerak perputaran dunia ini.

Semakin dalam kucoba tuk memahami peranan apakah gerangan yang sedang ku jalani ini.Sebentuk wajah yang begitu kokoh sekilas terbersit dalam anganku, namun secepat itu pula berganti menjadi sesosok ular yang bermuka dua kemudian berganti dan terus silih berganti.......

Semakin kucoba mencari sebuah peranan yang aku mainkan maka semakin aku larut pula kedalam sebuah kebimbangan akan peranan itu.Sejenak akupun menghela nafas panjang dan memejamkan mata sekedar untuk menghapus rasa penat yang menghampiri......

Namun semakin kupejamkan mata , maka bayangan itu kian mengejarku, hingga akhirnya ku coba berlari tukmengusir sepi dengan bersafari kecil menuruti arah kaki ini melangkah.

Namun apa yangterjadi....?

Ditengah perjalananku jumpai seorang lelaki tua dengan baju yang kumal untuk ukuran yangsewajarnya.Kucoba mengenali seraut wajah itu, serasa aku mengenalnya.....

"Ah siapa dia......."akupun mengernyitkan dahi dan bergumam

Oh ya itukan si fulan ......

Aku ingat karena dialah sang pemilik pohon jambu klutuk yang semasa kecil suka kami curi buahnya.Tapi tunggu dulu ......

Mungkin mataku salah , bukannya si fulan itu dulunya adalah seorang yang kaya raya dan tersohor akan kekikirannya tapi sekarang tak ada tanda sedikit pun yang menyiratkan kekuaasannya.

Perlahan akupun mendekat ke arahnya dan ku tawarkan sebotol minuman yang kubeli di peron stasiun.Dia pun meraihnya dan segera meneguknya hingga setengah layaknya orangyang tengah kehausan di tengah gurun sahara....

Akupun hanya bisa memandangnya dengan penuh rasa keheranan.Ingin rasanya aku ungkapkan keherananku itu... namun segera kubuang jauh – jauh karena takut akan menyinggungnya....

Setelah hilang dahaganya, akupun memulai untuk bertegur sapa dengannya sekedar untuk memecah keheningan diantara kami.Dan dari caranya menjawab pertanyaanku, aku kira diasudah tidak mengenaliku lagi.Ternyata secepat itu wajah demi wajah dating dan pergi kedalam setiap kehidupan para manusia dan begitu cepat pula wajah itu berganti dan meninggalkan sebuah kenangan yang kian menjauh dan kian sulit untuk mengejarnya hingga akhirnya pergi jauh meninggalkan kita.

Sekitar satu seperempat jam lebih kami terlibat dalam obrolan yang penuh dengan basa-basi hingga akhirnya sang fajar menyapa kami di ufuk timur jauh sana.Sayup-sayup akupun mendengarsuara panggilan Illahi berkumandang hingga memaksaku untuk mengakhiri obrolan kami.....

Ternyata beginilah roda kehidupan ....terus berputar dan enggan memberikan tolerans kepada setiap orang untuk tetap diam berada di puncak namun terus memberi sebuah pengharapan bagi mereka yang mau mengejar mimpi dan citanya

GALAU

21.22 Add Comment
Aku sadar mungkin aku hanyalah seorang pemimpi kecil yang memimpikan hal yang sangat luar biasa dalam hidup ini.Berharap perubahan besar terjadi pada suratan,namun salahkah aku dengan segala mimpi-mimpiku.Mimpi-mimpi yang menjadi bunga tidurku dan selalu membuatku resah tiap kali mata ini terjaga.
Ingin rasanya kucucurkan air mata saat semua mimpi dan cita yang tergantung tinggi kian menjauh dariku, namun aku sadar itu hanyalah sebuah kesia-sian belaka.............Ingin rasanya aku terbang dan menggapai asa yang kian membumbung, namun aku sadar aku tiada mampu tuk melakukannya.
Dan aku juga sadar bahwa aku tak sendiri, karena diluar sana masih banyak orang dengan segala-mimpi-mimpinya terus berusaha.
Pernah aku lihat seorang pemimpi kecil dan mungkin benar-benar kecil,telah berhasil mencapai tataran tertinggi yang mampu dia raih atau mungkin lebih tinggi dari itu.Namun ternyata harga dari semua tiu ternyata sungguh sangatlah mahal.
Ah...........mimpi.........
Kini disudutan dinding ini aku hanya bisa terpekur dan terus terpekur, sendiri aku mengurung diri bersama pengapnya uadara gelap tanpa sudi sedikitpun tersentu seberkas sinar...........Disini, disudut ini aku hanya bisa bermimpi dan terus bermimpi tanpa punya sedikitpun daya untuk mewujudkan semua mimpi-mimpiku ini....
Disini di belahan dunia yang asing ini aku berlabuh.Terdampar aku diantara kelamnya nafsu sang angkara.Segala topeng kepalsuan selalu hiasi hari-ariku.........
Aku bosan..........
Aku muak.......
kapanka semua ini akan berakhir...........]
Kapankah saatnya sang CAHAYA menerangi sudut gelap relung ini.............