07.51 Add Comment
. PENDAHULUANIlmu kalam di ajarkan oleh 25 nabi yang mana dari nabi Adam AS sampai Nabi Muhammad SAW untuk meyakinkan bahwa yang menjadikan alam atau pencipta alam semesta ini adalah Allah SWI. Demikian pula pada zaman sesudah nabi yaitu zaman Khulafaurrasyidin hingga sekarang, ilmu kalam di ajarkan kepada umat islam, tetapi dalam perkembangan ilmu kalam mengalami pengembangan seiring pemikiran ilmu kalam yang semakin beraneka ragam. Kejadian ini terjadi setelah zaman Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar serta Umar bin Khattab.Dan dalam hal ini yang akan penulis paparkan adalah mengenai sejarah faktor timbulnya aliran kalam dalam islam yang mana seperti di ketahui bahwa Nabi SAW pernah mengatakan bahwa umat islam kelak akan terbagi menjadi 73 golongan.
II. PERMASALAHANA. Sejarah Timbulnya Aliran Kalam Dalam IslamB. Faktor-faktor Timbulnya Aliran Kalam Dalam Islam
III. PEMBAHASANA. Sejarah Timbulnya Aliran Islam Dalam IslamPada masa Nabi SAW, dan para Khulafaurrasyidin, umat islam bersatu, mereka satu akidah, satu syariah dan satu akhlaqul karimah, kalau mereka ada perselisihan pendapat dapat diatasi dengan wahyu dan tidak ada perselisihan diantara mereka. Awal mula adanya perselisihan di picu oleh Abdullah bin Saba’ (seorang yahudi) pada pemerintahan khalifah Utsman bin Affan dan berlanjut pada masa khalifah Ali. Dan awal mula adanya gejala timbulnya aliran-aliran adalah sejak kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah ke-3 setelah wafatnya Rasulullah). Pada masa itu di latar belakangi oleh kepentingan kelompok, yang mengarah terjadinya perselisihan sampai terbunuhnya khalifah Utsman bin Affan. Kemudian digantikan oleh Ali bin Abi Thalib, pada masa itu perpecahan di tubuh umat islam terus berlanjut. Umat islam pada masa itu ada yang pro terhadap kekhalifahan Ali bin Abi Thalib yang menamakan dirinya kelompok syi’ah, dan yang kontra yang menamakan dirinya kelompok Khawarij. Akhirnya perpecahan memuncak kemudian terjadilah perang jamal yaitu perang antara Ali dengan Aisyah dan perang Siffin yaitu perang antara Ali dengan mu’awiyah. Bermula dari itulah akhirnya timbul berbagai aliran di kalangan umat islam, masing-masing kelompok juga terpecah belah, akhirnya jumlah aliran di kalangan umat islam menjadi banyak, seperti aliran syi’ah, khawarij, murji’ah, jabariyah, mu’tazilah dll.B. Faktor-faktor Timbulnya Aliran Kalam Dalam IslamFaktor yang menyebabkan timbulnya aliran kalam dalam islam dapat di kelompokan menjadi 2 bagian yaitu:1. Faktor internalYaitu faktor yang muncul dari dalam umat islam sendiri yang dikarenakan:a. Adanya pemahaman dalam islam yang berbedaPerbedaan ini terdapat dalam hal pemahaman ayat Al-Qur’an, sehingga berbeda dalam menafsirkan pula. Mufasir satu menemukan penafsiranya berdasarkan hadist yang shahih, sementara mufasir yang lain penafsiranya belum menemukan hadist yang shahih. Bahkan ada yang mengeluarkan pendapatnya sendiri atau hanya mengandalkan rasional belaka tanpa merujuk kepada hadist.b. Adanya pemahaman ayat Al-Qur’an yang berbedaPara pemimpin aliran pada waktu itu dalam mengambil dalil Al-Qur’an beristinbat menurut pemahaman masing-masingc. Adanya penyerapan tentang hadis yang berbedaPenyerapan hadist berbeda, ketika para sahabat menerima berita dari para perawinya dari aspek “matan” ada yang disebut hadist riwayah (asli dari Rasul) dan diroyah (redaksinya disusun oleh para sahabat), ada pula yang di pengaruhi oleh hadist (isra’iliyah), yaitu: hadist yang disusun oleh orang-orang yahudi dalam rangka mengacaukan islam.d. Adanya kepentingan kelompok atau golonganKepentingan kelompok pada umumnya mendominasi sebab timbulnya suatu aliran, sangat jelas, dimana syiah sangat berlebihan dalam mencintai dan memuji Ali bin Abi Thalib, sedangkan khawarij sebagai kelompok yang sebaliknya.e. Mengedepankan akalDalam hal ini, akal di gunakan setiap keterkaitan dengan kalam sehingga terkesan berlebihan dalam penggunaan akal, seperti aliran Mu’tazilah.f. Adanya kepentingan politikKepentingan ini bermula ketika ada kekacauan politik pada zaman Ustman bin Affan yang menyebabkan wafatnya beliau, kepentingan ini bertujuan sebagai sumber kekuasaan untuk menata kehidupan.
g. Adanya beda dalam kebudayaanOrang islam masih mewarisi yang di lakukan oleh bangsa quraish di masa jahiliyah. Seperti menghalalkan kawin kontrak yang hal itu sebenarnya sudah di larang sejak zaman Rasulullah. Kemudian muncul lagi pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib oleh aliran Syi’ah.2. Faktor eksternalFaktor ini muncul dari luar umat islam, yaitu :a. Akibat adanya pengaruh dari luar islam.Pengaruh ini terjadi ketika munculnya aliran syi’ah yang muncul karena propaganda seseorang yahudi yang mengaku islam, yaitu Abdullah bin Saba.b. Akibat terjemahan filsafat yunaniBuku-buku karya filosofi yunani di samping banyak membawa manfaat juga ada sisi negatifnya bila di tangan kalangan yang tidak punya pondasi yang kuat tentang akidah dan syariat islam. Sehingga terdapat keinginan oleh umat islam untuk membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi islam.
IV. KESIMPULANDari uraian diatas dapat di tarik kesimpulan bahwa aliran-aliran dalam islam muncul setelah wafatnya Rasulullah SAW. Dan faktor-faktor yang menyebabkan aliran itu muncul meliputi.a. Faktor internal• Adanya pemahaman dalam islam yang berbeda.• Adanya pemahaman Ayat Al-Qur’an yang berbeda.• Adanya penyerapan tentang hadits yang berbeda.• Adanya kepentingan kelompok• Mengedepankan akal.• Adanya kepentingan politikb. Faktor eksternal• Akibat adanya pengaruh dari luar islam.• Akibat pengaruh terjemahan filsafat yunani.
V. PENUTUPDemikian makalah yang penulis buat, makalah ini hanyalah sedikit gambaran tentang sejarah dan faktor timbulnya aliran kalam dalam islam. Dari hasil pemahaman yang sederhana penulis semoga makalah ini dapat menambah wawasan atau ilmu bagi kita. Amien……..
DAFTAR PUSTAKA
Husein, Ahmad. Gerakan Ingkarusunnah Dan Jawabanya, Jakarta, Media Da’wah, 1990.Raji Abdullah, M. Sufyan. Lc, Mengenal Aliran-Aliran Dalam Islam Dan Ciri-Ciri Ajarannya, Jakarta, Pustaka Al-Riyadl, 2006.Abdullah Mu’in, M. Thalib. Aliran Islam Pada Masa Khalifah, Yogyakarta, Widjaya, 1978.A. Nasir, Sahilun. Pengantar Ilmu Tauhid, Rajawali, Jakarta, 1991.Al Qardhawy, Yusuf. Fiqhul Ikhtilaf, Jakarta, Robani Press, 1990