Pertimbangan Instalasi Wireless

15.47 Add Comment
Sekarang ini dengan melimpahnya produk wireless router dipasaran akan sangat memudahkan kita jika ingin membangun suatu jaringan tanpa kabel atau jaringan wireless di rumah kita. Dengan adanya jaringan wireless, akan memungkinkan kita melakukan koneksi ke jaringan secara virtual dari mana saja sepanjang jangkauan sinyal jaringan wireless anda. Perlu diingat bahwa sinyal gelombang radio ini akan berkurang dengan adanya hambatan dari jumlah tembok yang dilalui, jumlah lantai bangunan, lokasi tembok dan object lain yang dilalui gelombang radio tersebut. jangkauan radio akan bervariasi tergantung jenis materi yang dilalui atau background noise radio frequency (RF) dirumah atau kantor anda. Berikut ini ada beberapa petunjuk yang perlu dipertimbangkan dalam instalasi jaringan wireless, kunci untuk memaksimalkan kinerja wireless anda.

1. Usahakan jumlah tembok atau lantai (langit-2 loteng) yang dilalui gelombang radio ini se minimum mungkin – karena setiap tembok atau lantai gedung akan mengurangi kekuatan sinyal dari adapter anda antara 1-30 meter. Jadi posisikan piranti wireless anda diantara atau di tengah-2 jangkauan piranti adapter wireless yang akan koneksi ke jaringan.

2. Perlu diperhatikan posisi piranti wireless usahakan segaris lurus langsung. Suatu tembok dengan ketebalan 50 Cm dan posisi sudut piranti 45 derajat akan tampak seperti tembok setebal 1 meteran. Apalagi jika membentuk sudat sekitar dua (2) derajat dengan tembok maka ketebalan tembok seakan menjadi sekitar 14 meter. Posisikan piranti-2 wireless dalam segaris lurus melalui tembok atau lantai gedung daripada membentuk sudut agar mendapatkan penerimaan sinyal yang maksimal.

3. Materi dari bangunan akan memberikan perbedaan. Suatu pintu yang terbuat dari metal atau aluminium akan memberikan efek sangat negative kepada jangkauan wireless. Cobalah memposisikan antara Access Points (AP), wireless router, dan komputer sedemikian rupa agar sinyal wireless melalui halangan tembok yang kering atau kayu ataupun koridor yang tanpa halangan. Material dan objeck seperti kaca, baja, metal, tembok, air dalam aquarium, kaca pemantul, file cabinet, batu-bata, dan bangunan cor, akan mengurangi kekuatan sinyak wireless anda.

4. Jauhkan piranti wireless anda setidaknya antara 1-2 meter dari peralatan yang bisa memancarkan sinyak RF seperti microwave, telpon cordless, dan lain-2 piranti yang memakai ghelombang radio 2.4 GHz.

5. Jika anda menggunakan telpon cordless berfrequency 2.4 GHz atau peralatan wireless X-10 seperti fan langit-2, lampu, dan system keamanan rumah, maka koneksi wireless anda bisa ngedrop sekali dan bahkan susah sekali bisa stabil. Usahakan piranti berfrequency 2.4 GHz sejauh mungkin.

Menghubungkan modem DSL atau Cable

Berikut adalah tahapan yang perlu dipertimbangkan dalam menghubungkan modem DSL atau Cable dengan router.

1. Letkkan router anda di tempat terbuka dan usahakan berada di tengah-tengah lokasi. Jangan colokkan kabel power ke router.

2. Matikan modem anda, jika tidak ada tombol On/Off nya maka lepaskan dari kabel konektor power. Shutdown komputer anda.

3. Lepaskan kabel Ethernet anda (yang menghubungkan komputer anda dan router) dari komputer anda dan pasang pada port internet dari router anda.

4. Kemudian pasang kan kabel Ethernet dari port LAN router ke port NIC computer anda.

5. Hidupkan modem anda. Tunggu beberapa saat mungkin sekitaran 30 detik agar booting sempurna.

6. Colokkan kabel power ke router dan hidupkan, tunggu beberapa saat sekitaran 30 detik agar router booting secara sempurna.

7. Hidupkan komputer anda dan lakukan konfigurasi router anda berdasarkan petunjuk buku manual nya.

Jika setelah anda selesai melakukan konfigurasi router anda, maka anda sudah siap dengan jaringan wireless, akan tetapi anda juga memerlukan suatu strategy mengamankanjaringan wireless anda, bila perlu gunakan enkripsi wireless yang paling kuat yaitu WPA-WPA2. Dan perhatikan fasiltas keamanan yang diusung oleh piranti wireless router anda, gunakan semaksimal mungkin agar bisa memberikan pertahanan maksimal terhadap segala ancaman keaamanan terhadap jaringan anda.

Memaksimalkan Kinerja Browser Dengan Tweaking Mozilla Firefox

23.44 Add Comment
Tips ini memang sudah lama usia nya, akan tetapi masih ada yang belum mengetahuinya. Salah seorang rekan saya pun menanyakan hal ini. Berikut penjelasannya secara rincinya.

Firefox telah melebihi Internet Explorer di setiap bidang selama bertahun-tahun, dan versi 3 adalah versi yang lebih cepat dari sebelumnya.

Akan tetapi pengaturan tweaking yang tepat dapat membuatnya lebih cepat lagi, kecepatannya bahkan lebih dari dua kali lipat dalam beberapa situasi, hanya membutuhkan pengaturan selama 5 menit saja dan tanpa biaya apapun. Inilah yang perlu Anda lakukan.

1. Aktifkan pipelining

Browser biasanya mempunyai aturan yang sangat sopan, mengirimkan permintaan ke server kemudian menunggu respon sebelum melanjutkan. Pipelining adalah sebuah teknik lebih agresif yang membuat mereka mengirimkan beberapa permintaan tanpa harus menunggu respon dari server satu persatu, dan seringkali mengurangi waktu saat men-download halaman. Untuk mengaktifkannya, ketik about:config di address bar, klik dua kali network.http.pipelining dan network.http.proxy.pipelining ubah value nya menjadi True, kemudian klik dua kali network.http.pipelining.maxrequests dan set menjadi 8.

Perlu diingat bahwa beberapa server tidak mendukung pipelining, dan jika Anda seringkali masuk pada bagian settingan ini, ada kemungkinan mengurangi kinerja firefox. Set network.http.pipelining dan network.http.proxy.pipelining menjadi False lagi jika Anda memiliki masalah.

2. Render cepat

Halaman web yang besar dan rumit bisa memakan waktu cukup lama untuk men-download. Firefox tidak ingin membuat Anda menunggu, jadi secara default akan menampilkan apa yang diterima setiap 0,12 detik (dalam hal lain yaitu "content notify interval"). Ketika hal ini membantu browser serasa lebih cepat, membaca ulang web page seringkali memperlambat waktu loading, sehingga "content notify interval" yang lebih lama akan meningkatkan kinerjanya.

Ketik about:config dan tekan Enter, kemudian klik kanan (pengguna Apple menggunakan ctrl-klik) lalu dimana saja pada halaman itu pilih New>Integer. Ketik content.notify.interval sebagai namanya, klik OK, masukkan 500.000 dan klik OK lagi.

Klik kanan lagi pada halaman tersebut dan pilih New>Boolean. Kali buat sebuah value dan beri nama content.notify.ontimer dan set menjadi True.

3. Loading lebih cepat

Jika Anda belum memindahkan mouse atau menyentuh keyboard selama 0,75 detik (content switch threshold) maka Firefox memasuki tahap low frequency interrupt mode, yang artinya interface menjadi kurang responsif tetapi loading halaman lebih cepat. Mengurangi waktu content switch threshold dapat meningkatkan kinerja, dan hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja.

Ketik about:config dan tekan [Enter], klik kanan pada halaman dan pilih New> Integer. Ketik content.switch.threshold, klik OK, masukkan 250,000 dan klik OK.

4. No Interruptions

Anda dapat mengambil langkah lebih jauh lebih dalam lagi dengan memberitahu Firefox untuk mengabaikan user interface events sampai satu halaman web telah didownload penuh. Tapi hal ini hanya akan bertahan selama beberapa waktu saja, tetapi cobalah dan lihat bagaimana pengaruhnya.

Ketik about:config, tekan [Enter], klik kanan pada halaman dan pilih New>Boolean. Ketik content.interrupt.parsing, klik OK atur value menjadi False dan klik OK.

5. Blok Flash

Animasi flash yang mengganggu ada mana-mana, muncul secara tiba-tiba pada saat Anda membuka suatu web dan memperlambat browsing. Untungnya ada solusi yang sangat mudah. Instal ekstensi Flashblock (flashblock.mozdev.org) untuk memblokir semua aplikasi Flash, sehingga akan menampilkan halaman web jauh lebih cepat. Dan jika Anda ingin menampilkan aplikasi flash tertentu, cukup klik placeholder pada Flashblock untuk mendownload dan melihat aplikasi flash seperti biasa.

6. Meningkatkan ukuran cache

Saat Anda menelusuri web Firefox secara otomatis akan menyimpan gambar dan skrip dalam memori cache, dan dapat dengan cepat diambil lagi jika Anda mengunjungi kembali halaman web yang sama. Jika Anda memiliki kapasitas RAM yang besar (2 GB lebih), biarkan Firefox berjalan sepanjang waktu dan secara teratur kembali ke halaman web yang pernah dikunjungi maka Anda bisa mempercepat kinerja firefox dengan meningkatkan ukuran cache ini. Ketik about:config dan tekan [Enter], kemudian klik kanan di mana pada halaman itu dan pilih New>Integer. Ketik browser.cache.memory.capacity, klik OK, masukkan 65536 dan klik OK, kemudian restart browser Anda untuk mendapatkan cache yang baru yang lebih besar.

7. Aktifkan TraceMonkey

TraceMonkey adalah fitur Firefox baru yang mengubah javascript lambat menjadi sebuah kode x86 yang super-cepat, sehingga memungkinkan beberapa fungsi berjalan sampai 20 kali lebih cepat dibandingkan versi saat ini. Tapi ini masih suatu bug sehingga tidak tersedia pada tempat download Firefox biasa, tapi jika Anda bersedia mengambil risiko crash ada cara mudah untuk mencobanya.

Instal nightly build terbaru (ftp://ftp.mozilla.org/pub/firefox/nightly/latest-trunk/), buka aplikasinya, ketik about:config di address bar dan tekan Enter. Ketik JIT pada filter box, lalu klik dua kali javascript.options.jit.chrome dan javascript.options.jit.content, ubah value keduanya menjadi True. Maka anda sedang menjalankan mesin javascript Firefox tercepat yang pernah ada.

8. Kompres data

Jika Anda mempunya koneksi internet lambat maka anda mungkin merasa firefox tidak pernah bekerja secara sempurna, tetapi itu tidak selalu benar. Install toonel.net (toonel.net) aplikasi Java sangat pintar dan akan me re-route lalu lintas web anda melalui servernya, mengompres pada saat yang bersamaan, sehingga sedikit banyak mempercepat download. Dan bahkan dapat mengompres file JPEG dengan mengurangi kualitas gambar. Hal ini semua membantu memotong waktu data-transfer anda, sangat berguna jika anda menggunakan jasa internet yang dibatasi perbulannya, dan dapat meningkatkan sebaik mungkin kinerja browsing.


8 tips diatas adalah perincian untuk tweaking browser, dibawah ini adalah cara yang praktis dan mudah, cukup dengan meng-copy script dibawah ini
netsh about:config cd C:\Program Files\Mozilla Firefox
network.http.pipelining = true Boolean value
network.http.pipelining.maxrequests = 8 integer
network.http.proxy.pipelining = true Boolean value
network.dns.disableIPv6 = true Boolean value
content.interrupt.parsing = true Boolean value
content.max.tokenizing.time = 2250000 integer
content.notify.interval = 750000 integer
content.notify.ontimer = true Boolean value
content.notify.backoffcount = 5 integer
content.switch.threshold = 750000 integer
nglayout.initialpaint.delay = 0 integer

Paste di notepad, lalu beri nama file apa saja tetapi diahiri dengan .BAT, dan save. Untuk mengaktifkannya, tutup terlebih dahulu firefox, lalu klik dua kali pada file notepad yang tadi anda buat, file tersebut berubah menjadi file batch. Jika menginstal firefox selain di drive C:, anda tinggal mengganti alamat drive nya saja pada netsh about:config cd C:\Program Files\Mozilla Firefox. Sekarang anda coba lagi firefox yang sudah di tweak.Tips ini memang sudah lama usia nya, akan tetapi masih ada yang belum mengetahuinya. Salah seorang rekan saya pun menanyakan hal ini. Berikut penjelasannya secara rincinya.

Firefox telah melebihi Internet Explorer di setiap bidang selama bertahun-tahun, dan versi 3 adalah versi yang lebih cepat dari sebelumnya.

Akan tetapi pengaturan tweaking yang tepat dapat membuatnya lebih cepat lagi, kecepatannya bahkan lebih dari dua kali lipat dalam beberapa situasi, hanya membutuhkan pengaturan selama 5 menit saja dan tanpa biaya apapun. Inilah yang perlu Anda lakukan.

1. Aktifkan pipelining

Browser biasanya mempunyai aturan yang sangat sopan, mengirimkan permintaan ke server kemudian menunggu respon sebelum melanjutkan. Pipelining adalah sebuah teknik lebih agresif yang membuat mereka mengirimkan beberapa permintaan tanpa harus menunggu respon dari server satu persatu, dan seringkali mengurangi waktu saat men-download halaman. Untuk mengaktifkannya, ketik about:config di address bar, klik dua kali network.http.pipelining dan network.http.proxy.pipelining ubah value nya menjadi True, kemudian klik dua kali network.http.pipelining.maxrequests dan set menjadi 8.

Perlu diingat bahwa beberapa server tidak mendukung pipelining, dan jika Anda seringkali masuk pada bagian settingan ini, ada kemungkinan mengurangi kinerja firefox. Set network.http.pipelining dan network.http.proxy.pipelining menjadi False lagi jika Anda memiliki masalah.

2. Render cepat

Halaman web yang besar dan rumit bisa memakan waktu cukup lama untuk men-download. Firefox tidak ingin membuat Anda menunggu, jadi secara default akan menampilkan apa yang diterima setiap 0,12 detik (dalam hal lain yaitu "content notify interval"). Ketika hal ini membantu browser serasa lebih cepat, membaca ulang web page seringkali memperlambat waktu loading, sehingga "content notify interval" yang lebih lama akan meningkatkan kinerjanya.

Ketik about:config dan tekan Enter, kemudian klik kanan (pengguna Apple menggunakan ctrl-klik) lalu dimana saja pada halaman itu pilih New>Integer. Ketik content.notify.interval sebagai namanya, klik OK, masukkan 500.000 dan klik OK lagi.

Klik kanan lagi pada halaman tersebut dan pilih New>Boolean. Kali buat sebuah value dan beri nama content.notify.ontimer dan set menjadi True.

3. Loading lebih cepat

Jika Anda belum memindahkan mouse atau menyentuh keyboard selama 0,75 detik (content switch threshold) maka Firefox memasuki tahap low frequency interrupt mode, yang artinya interface menjadi kurang responsif tetapi loading halaman lebih cepat. Mengurangi waktu content switch threshold dapat meningkatkan kinerja, dan hanya membutuhkan waktu beberapa saat saja.

Ketik about:config dan tekan [Enter], klik kanan pada halaman dan pilih New> Integer. Ketik content.switch.threshold, klik OK, masukkan 250,000 dan klik OK.

4. No Interruptions

Anda dapat mengambil langkah lebih jauh lebih dalam lagi dengan memberitahu Firefox untuk mengabaikan user interface events sampai satu halaman web telah didownload penuh. Tapi hal ini hanya akan bertahan selama beberapa waktu saja, tetapi cobalah dan lihat bagaimana pengaruhnya.

Ketik about:config, tekan [Enter], klik kanan pada halaman dan pilih New>Boolean. Ketik content.interrupt.parsing, klik OK atur value menjadi False dan klik OK.

5. Blok Flash

Animasi flash yang mengganggu ada mana-mana, muncul secara tiba-tiba pada saat Anda membuka suatu web dan memperlambat browsing. Untungnya ada solusi yang sangat mudah. Instal ekstensi Flashblock (flashblock.mozdev.org) untuk memblokir semua aplikasi Flash, sehingga akan menampilkan halaman web jauh lebih cepat. Dan jika Anda ingin menampilkan aplikasi flash tertentu, cukup klik placeholder pada Flashblock untuk mendownload dan melihat aplikasi flash seperti biasa.

6. Meningkatkan ukuran cache

Saat Anda menelusuri web Firefox secara otomatis akan menyimpan gambar dan skrip dalam memori cache, dan dapat dengan cepat diambil lagi jika Anda mengunjungi kembali halaman web yang sama. Jika Anda memiliki kapasitas RAM yang besar (2 GB lebih), biarkan Firefox berjalan sepanjang waktu dan secara teratur kembali ke halaman web yang pernah dikunjungi maka Anda bisa mempercepat kinerja firefox dengan meningkatkan ukuran cache ini. Ketik about:config dan tekan [Enter], kemudian klik kanan di mana pada halaman itu dan pilih New>Integer. Ketik browser.cache.memory.capacity, klik OK, masukkan 65536 dan klik OK, kemudian restart browser Anda untuk mendapatkan cache yang baru yang lebih besar.

7. Aktifkan TraceMonkey

TraceMonkey adalah fitur Firefox baru yang mengubah javascript lambat menjadi sebuah kode x86 yang super-cepat, sehingga memungkinkan beberapa fungsi berjalan sampai 20 kali lebih cepat dibandingkan versi saat ini. Tapi ini masih suatu bug sehingga tidak tersedia pada tempat download Firefox biasa, tapi jika Anda bersedia mengambil risiko crash ada cara mudah untuk mencobanya.

Instal nightly build terbaru (ftp://ftp.mozilla.org/pub/firefox/nightly/latest-trunk/), buka aplikasinya, ketik about:config di address bar dan tekan Enter. Ketik JIT pada filter box, lalu klik dua kali javascript.options.jit.chrome dan javascript.options.jit.content, ubah value keduanya menjadi True. Maka anda sedang menjalankan mesin javascript Firefox tercepat yang pernah ada.

8. Kompres data

Jika Anda mempunya koneksi internet lambat maka anda mungkin merasa firefox tidak pernah bekerja secara sempurna, tetapi itu tidak selalu benar. Install toonel.net (toonel.net) aplikasi Java sangat pintar dan akan me re-route lalu lintas web anda melalui servernya, mengompres pada saat yang bersamaan, sehingga sedikit banyak mempercepat download. Dan bahkan dapat mengompres file JPEG dengan mengurangi kualitas gambar. Hal ini semua membantu memotong waktu data-transfer anda, sangat berguna jika anda menggunakan jasa internet yang dibatasi perbulannya, dan dapat meningkatkan sebaik mungkin kinerja browsing.


8 tips diatas adalah perincian untuk tweaking browser, dibawah ini adalah cara yang praktis dan mudah, cukup dengan meng-copy script dibawah ini

netsh about:config cd C:\Program Files\Mozilla Firefox
network.http.pipelining = true Boolean value
network.http.pipelining.maxrequests = 8 integer
network.http.proxy.pipelining = true Boolean value
network.dns.disableIPv6 = true Boolean value
content.interrupt.parsing = true Boolean value
content.max.tokenizing.time = 2250000 integer
content.notify.interval = 750000 integer
content.notify.ontimer = true Boolean value
content.notify.backoffcount = 5 integer
content.switch.threshold = 750000 integer
nglayout.initialpaint.delay = 0 integer

Paste di notepad, lalu beri nama file apa saja tetapi diahiri dengan .BAT, dan save. Untuk mengaktifkannya, tutup terlebih dahulu firefox, lalu klik dua kali pada file notepad yang tadi anda buat, file tersebut berubah menjadi file batch. Jika menginstal firefox selain di drive C:, anda tinggal mengganti alamat drive nya saja pada netsh about:config cd C:\Program Files\Mozilla Firefox. Sekarang anda coba lagi firefox yang sudah di tweak.

SISTEM ROUTER

17.01 Add Comment
Membuat Router Sederhana Menggunakan Windows

Bagian paling sulit & paling fatal dalam jaringan komputer sekelas Internet adalah mengabstraksikan (membayangkan) cara kerja jaringan tersebut. Bagaimana mungkin jutaan komputer di seluruh dunia saling berkomunikasi tanpa ada kesalahan dalam pengiriman data, tanpa ada kesalahan memilih rute dll.

Pengalaman saya selama ini menunjukan bahwa kemampuan matematika yang baik akan sangat membantu dalam membayangkan (mengabstraksikan) kerja sebuah jaringan Internet. Konsep matematika seperti domain, set, subset menjadi sangat membantu dalam mengabstraksikan / membayangkan kerja routing & kerja Internet. Kemampuan matematika yang lemah, tampaknya menjadi kendala banyak orang Indonesia dalam mengabstraksikan kerja Internet.

Tulisan ini mencoba membahas pembuatan sebuah router sederhana menggunakan sistem operasi Windows 98. Terus terang, untuk aplikasi jaringan yang serius sebaiknya anda menggunakan Linux sebagai basis pembangunan sebuah router maupun komponen jaringan lainnya.

Ada Lima (5) tahapan dalam membuat sebuah router di mesin Windows 98, yaitu:

1.    Rancangan Topologi Jaringan.
2.    Konfigurasi kartu jaringan (LAN)
3.    Konfigurasi sistem operasi
4.    Belajar menggunakan perintah route.exe
5.    Membuat batch file autostarting.

Rancangan Topologi Jaringan

Sebelum kita melakukan konfigurasi ada baiknya kita gambarkan terlebih dulu bentuk / topologi jaringan yang akan di gunakan. Dengan cara demikian akan sangat memudahkan dalam merancang setup routing yang perlu dilakukan.



Topologi jaringan yang akan digunakan terlihat dalam gambar di atas, merupakan topologi yang agak kompleks, terdiri dari dua buah LAN dengan keluarga IP:

    192.168.0.x
    192.168.120.x

Dalam topologi tersebut terdapat dua (2) buah router, yaitu:

·    Router 1 – menghubungkan Internet dengan LAN 192.168.120.x dengan alamat IP pada card ethernet yang digunakan 192.168.120.1.
·    Router 2 – menghubungkan LAN 192.168.0.x dan LAN 192.168.120.x, dengan alamat IP 192.168.0.1 dan 192.168.120.114.

Dalam tulisan ini, fokus akan diberikan pada setup Router 2  dengan dua (2) interface ethernet card dengan sistem operasi Windows 98.

Perlu di catat bahwa untuk keperluan normal di WARNET atau perkantoran kita cukup menggunakan konfigurasi LAN 192.168.120.x di atas. Konsep ini sengaja di kemukakan supaya membuka wawasan bahwa konfigurasi LAN dapat dibuat kompleks dengan menambahkan router ke LAN yang lain sehingga membentuk RT/RW-net.

Konfigurasi kartu jaringan (LAN)


Langkah selanjutnya adalah mengkonfigurasi kartu jaringan LAN. Ada dua (2) langkah yang perlu dilakukan, yaitu:

·    Memastikan bahwa LAN card yang digunakan dikenali oleh sistem operasi & berjalan dengan baik.
·    Mengkonfigurasi protokol yang di tempelkan di LAN card & menset parameternya.




Untuk memastikan bahwa LAN Card telah dikenali & berjalan dengan baik, dapat di periksa melalui

Start à Settings à Control Panel à System à Device Manager à Network Adapters.


Jika LAN card yang digunakan dikenali maka akan tampak pada layar, pada contoh yang saya gunakan terlihat ada tiga (3) network adapter, yaitu:

·    Serial dial-up.
·    D-Link
·    Samsung








Jika kita klik properties dari masing-masing card akan tampak kondisi masing-masing card tersebut.

Pastikan dalam device status bahwa “This device is working properly”. Jika ternyata tidak berjalan dengan baik, maka pada driver kita dalam memasukan ulang driver LAN card tersebut.

Jika ternyata card LAN yang anda gunakan tidak berhasil di deteksi, anda harus mencari LAN card driver yang biasa di bawa dalam disket LAN card tsb. Dan menginstall-nya melalui fasilitas

    Add New Hardware

Di control panel.

Dalam tulisan ini setup akan dilakukan pada card D-Link DFE 538TX dan SAMSUNG 11Mbps WLAN PCI Card.



















Setelah yakin bahwa LAN card yang digunakan di kenali dengan baik oleh sistem operasi, selanjutnya kita akan mengkonfigurasi jaringan. Hal ini dilakukan melalui perintah,

Start à Settings à Control Panel à Network à Configuration.

Biasanya pada konfigurasi jaringan akan tampak LAN card yang tersambung ke komputer dan TCP/IP telah di tempelkan ke card tsb. Selanjutnya adalah menset beberapa parameter TCP/IP agar sesuai dengan topologi jaringan yang telah kita rancang sebelumnya.

Pada tulisan ini, D-Link DFE538TX tersambung ke jaringan 192.168.0.x dan SAMSUNG 11Mbps WLAN tersambung ke jaringan 192.168.120.x.






















Untuk menset IP address, netmask masing-masing LAN card kita perlu mengklik property TCP/IP dari masing-masing LAN card.

Pada property TCP/IP dari LAN card ada IP address, di situ kita bisa memilih Specify an IP address, dan menentukan IP Address dan subnet mask-nya.

Untuk card D-Link yang tersambung ke jaringan 192.168.0.x di set IP address 192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Untuk card SAMSUNG yang tersambung ke jaringan 192.168.120.x di set IP address 192.168.120.114 dengan subnet mask 255.255.255.0.

Karena card SAMSUNG yang akan menghubungkan router ini ke dunia luar, maka pada bagian gateway di set ke Router 1 dengan IP 192.168.120.1.

Bagian yang akan membuat pusing kepala para pemula adalah menentukan IP address, subnet mask, gateway dll. Pada tahapan ini akan sangat memerlukan kemampuan matematika untuk mengabstraksi berbagai nomor tersebut.


Untuk ke amanan jaringan, sebaiknya dimatikan semua binding ke “Client for Microsoft Networks”, “File and printer sharing for Microsoft Networks”, dan “Microsoft Family Logon”


Konfigurasi sistem operasi

Setelah semua LAN card di konfigurasi dengan baik, langkah selanjutnya adalah lihat konfigurasi jaringan / router di sistem operasi windows. Ada dua (2) hal yang akan dilakukan pada tahapan ini, yaitu,

1.    Cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows 98.
2.    Buka kemampuan routing sistem operasi Windows 98.

Untuk men-cek konfigurasi IP di sistem operasi Windows, dapat dilakukan melalui MS-DOS dan menggunakan perintah:

    C:\> winipcfg




Akan tampak pada layar windows konfigurasi IP & kita dapat melihat bahwa card D-Link dengan hardware address 00:50:ba:4f:4e:ea mempunyai alamat IP 192.168.0.1 dan subnet mask 255.255.255.0.









Dengan memindahkan adapter yang digunakan ke SAMSUNG, akan terlihat hardware address SAMSUNG adalah 00:00:f0:64:96:ae, dengan alamat IP 192.168.120.114 dan netmask 255.255.255.0. Ada tambahan parameter yang tidak ada pada card D-Link yaitu default gateway yang di set ke 192.168.120.1.






Cara lain untuk men-cek konfigurasi IP adalah menggunakan perintah

    C:\> ipconfig

Tampak pada layar ada tiga (3) adapter jaringan yang terdeteksi adapter

    Ethernet 0 – dial-up adapter
    Ethernet 1 – D-Link card
    Ethernet 2 – SAMSUNG card.

Pastikan bahwa semua parameter seperti alamat IP, netmask, gateway harus sesuai dengan rancangan topologi LAN yang telah di rencanakan terlebih dulu.




Selanjutnya adalah mengaktifkan kemampuan routing dalam sistem operasi Windows 98. Hal ini dilakukan dengan cara mengedit registry Windows 98 menggunakan,

    C:\> regedit

Anda perlu menambahkan pada

    HKEY_LOCAL_MACHINE\System\CurrentControlSet\Services\VxD\MSTCP

Agar ada parameter

    EnableRouting            “1”

Caranya klik kanan MSTCP pilih New à String Value. Kemungkinan besar akan terlihat sebuah parameter dengan nama New Value #1. Rename New Value #1 menjadi EnableRouting dan masukan nilai-nya menjadi “1”.




Belajar menggunakan perintah route.exe

Sebetulnya sampai tahapan ini setelah semua setting di lakukan maka PC Windows 98 yang kita gunakan dapat digunakan sebagai router.

Kadang kala, kita membutuhkan beberapa perintah tambahan untuk menambahkan, mengurangi tabel routing. Terutama kalau ada user nakal di jaringan yang suka masuk ke situs yang tidak baik & perlu di blokir, dapat dilakukan dengan cara menghilangkan tabel routing ke situs tersebut.

Perintah yang akan sangat membantu untuk menset tabel routing adalah perintah route.exe, yang bisa dijalankan di MS-DOS. Ada tiga (3) perintah yang akan sering digunakan pada route.exe, yaitu

    C:/> route print
    C:/> route add
    C:/> route delete

Perintah “route print” digunakan untuk melihat tabel routing yang ada di Windows 98, tampak pada gambar adalah contoh tampilan hasil melakukan route print. Memang tabel routing dapat dibuat sangat kompleks.




Perintah

    C:/> route add 202.123.22.1 192.168.120.1

Akan menambahkan route paket untuk menuju alamat 202.123.22.1 agar di relaykan melalui mesin 192.168.120.1.

Perintah

    C:> route delete 202.123.22.1

Akan menghilangkan routing ke arah mesin 202.123.22.1 dari tabel routing Windows 98.






Membuat batch file autostarting

Tentunya jika anda menambahkan tabel routing secara manual ada baiknya membuatnya dalam bentuk batch file di DOS yang dapat di edit menggunakan editor teks dan diberi ekstensi *.bat di akhir file-nya.

Seninya adalah bagaimana supaya file teks yang kita edit akan dijalankan oleh Windows pada saat booting pertama kali. Hal ini dilakukan dengan memberikan kode pif pada file tersebut.

Caranya adalah sebagai berikut,



·    Buatlah file yang akan anda jalankan berisi perintah route
·    Simpan file tersebut di harddisk misalnya di c:\route\doroute.bat
·    Cari file tersebut menggunakan Windows Explorer atau My Computer
·    Setelah di temukan klik kanan pada file tersebut untuk mengedit property.
·    Para parameter Run pilih Minimized, beri tanda klik pada Close on exit, tekan tombol OK.
·    Sebuah file dengan mana doroute.bat.pif akan dibuat.
·    Masukan (move) doroute.bat.pif ke folder startup agar setiap kali komputer di booting akan menjalankan doroute.bat.




Pengertian wireless

23.26 Add Comment
Wireless atau  disebut nirkabel, adalah teknologi yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data tanpa media kabel. Data dipertukarkan melalui media gelombang cahaya tertentu (seperti teknologi infra merah pada remote TV) atau gelombang radio (seperti bluetooth pada komputer dan ponsel) dengan frekuensi tertentu.
Kelebihan teknologi ini adalah mengeliminasi penggunaan kabel, yang bisa cukup menganggu secara estetika, dan juga kerumitan instalasi untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk menghubungkan sebuah 1 komputer server dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika kabel2 ini tidak melalui jalur khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan. Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti berteknologi nirkabel.
wireless adalah teknologi tanpa kabel, dalam hal ini adalah melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Saat ini teknologi wireless berkembang dengan pesat, secara kasat mata dapat dilihat dengan semakin banyaknya pemakaian telepon sellular, selain itu berkembang pula teknologi wireless yang digunakan untuk akses internet
contohnya :
a. infrared(IR)
b. wireless wide area network (bluetooth)
c. Radio Frequency (RF)
d. wireless personal area network /telepon seluler(GSM/CDMA)
e. wireless lan (802.11)

Setting hotspot menggunakan AP TP-Link TL-WA601G

18.50 1 Comment
Setting hotspot menggunakan AP TP-Link TL-WA601G

AP TP-Link merupakan salah satu jenis Access Point yang banyak digunakan untuk membangun sebuah hotspot selain merek2 lain seperti Linksys, Minitar, 3Com dll.
Dengan alas an untuk membantu para pembaca yang mungkin memerlukan pengetahuan dalam hal cara menyetting AP TP-Link maka kami menuliskannya untuk anda. Proses setting AP TP-Link dalam bacaan ini akan lebih condong kearah penyetingan  sebagai titik akses untuk sebuah Hotspot.

Proses setting TP-Link WA601 yang memiliki fungsi sebagai Access Point Only ( Tidak Memiliki fungsi sebagai outer ) ini bisa dibilang cukup mudah dan sederhana sehingga anda tidak perlu repot-repot buat bayar orang. Anda pun kami yakin bisa setelah membaca tutorial ini.

AP TP-Link dalam pembahasan ini memiliki Address :192.168.1.1 jadi perangkat yang digunakan untuk menyetting nanti harus memiliki class IP yang sama.

Berikut langkah-langkahnya.
1.   Sebelum Kita masuk ke TP-Link.
2.   Masuk My Network Place; Properties; Local Area Network; Properties Isi IP LAN Komputer = IP Address : 192.168.1.2 Subnet Mask : 255.255.255.0


















3.   OK dan Close.
4. Aktifkan modem dan hubungkan ke internet (Modem GSM/CDMA bisa digunakan)
5.   Buka Browser Internet anda, isi Address : 192.168.1.1 (enter)



6. Isi User : admin     Password : admin
7.   Setelah masuk ke radio (AP TP-Link), terdapat menu-menu
8.   Antara lain
·         Status,
·         Basic Setting terdiri Network dan Wireless
·         Advanced Setting terdiri dari DHCP dan Wireless Setting
·         Maintenance terdiri dari System Tool.
9.   Pertama anda klik Network pada basic setting kemudian isikan
Type : Static IP
IP Address : 192.168.1.1 ( Cetak tebal bisa anda ubah sesuai kebutuhan anda )
Subnetmask :255.255.255.0
Gateway : 192.168.1.2
( Misal alamat itu adalah alamat Router atau Modem anda ) Kemudian Save.











 

10.   Setelah itu anda masuk ke menu Wireless
Ganti SSID misal “HotSpotku”
Pilih Channel 11 atau Channel sesuai dengan kondisi daerah anda dan Mode  11Mpbs atau anda bisa menggunakan automatically.
Pada Access Point = centang Enable SSID Broadcast.















11.    Save
12. Kemudian Pilih bagian DHCP
13. Pilih DHCP Server ENABLE
14. Masukkan Default Gateway sama dengan IP Address Komputer / Laptop
15. Isikan Primary DNS Server dengan IP Addres DNS Server Modem.
16. Isikan Secondary DNS Server dengan IP Addres DNS Server Modem yang
      satunya lagi.
17. Cara Melihat IP Address Modem dengan cara Start->Run->Cmd-> Ketikkan
      ipconfig/all. kemudian akan tertampil semua IP Address peralatan yang ada. cari
      yang merupakan keterangan kumpulan IP Address modem.
18. Kemudian Save.

19.   System Tools; Reboot
20.   Tunggu booting beberapa saat.
21.  Sekarang cara mengubah Laptop atau komputer anda menjadi router berbasis
       windows XP. Klik Start, pilih run, ketik regedit. Klik HKEY_LOCAL_MACHINE 
       lanjut ke SYSTEM lanjut ke CurrentControlSet lanjut ke Services lanjut ke Tcpip
       lanjut ke Parameters. Ok, di sini anda akan menemukan IPEnableRouter. Ganti
       valuenya defaultnya 0 dengan 1. Setelah itu restrart komputer anda. Router PC
       siap digunakan.
22.     Coba lakukan Search dengan Laptop/ PDA anda

Semoga berhasil

SEJARAH MICROPROSESSOR

19.46 Add Comment
Prosessor adalah chip yang sering disebut “Microprosessor” yang sekarang ukurannya sudah mencapai gigahertz. Ukuran tersebut adalah hitungan kecepatan prosessor dalam mengolah data atau informasi. Merk prosessor yang banyak beredar dipasaran adalah AMD, Apple, Cyrix VIA, IBM, IDT, dan Intel. Processor merupakan otak dan pusat pengendali computer yang didukung oleh kompunen lainnya.
Dari luar prosessor tampak seperti kotak segi empat dengan banyak kaki. Tapi itu sebenarnya kotak pelindung prosessor. Sedang kaki yang tertanam di motherboad menjadi jalur komunikasi antara prosessor dengan perangkat komputer lainnya. Prosessor sendiri dibuat dari kristal silikon yang berukuran tak lebih dari satu inci persegi. Di dalamnya tersimpan jutaan transistor.
Cara kerja prosessor, apa pun merknya, pada dasarnya sama. Mereka menerima sinyal 0 dan 1 (seperti hasil klik saklar “on” dan “off”), lalu memproses sinyal tersebut berdasarkan perintah yang diberikan, dan mengeluarkan hasil 0 dan 1 juga. Setiap perintah diproses oleh paling sedikit satu transistor. Sejumlah transistor memproses perintah dengan menggunakan logika Boolean. Ini sistem aljabar berisi “or”, “and”, “not”, dan “nand” (not and), yang diperkenalkan oleh ahli matematik George Boole. Karena prosessor memiliki jutaan transistor, bisa dibayangkan betapa kompleks penghitungan yang dilakukannya.
Ada dua hal yang berperan penting dalam prosessor, yaitu register dan system clock. Register berfungsi sebagai penyimpan data, pengingat perintah-perintah yang diterima oleh prosessor, dan menarik data tadi ketika dibutuhkan. Kemampuan prosessor diukur dari seberapa banyak perintah dikerjakan dalam waktu bersamaan. Dalam bahasa brosur ditunjukkan lewat jenis prosessor 16 bit, 32 bit atau 64 bit. Artinya masing-masing prosessor ini mampu mengerjakan perintah 0 dan 1 tadi, ada yang 16, 32 atau 64 perintah secara bersamaan.
Prosessor membutuhkan waktu untuk mengerjakan setiap perintah. Jika perintah datang mengalir deras, maka prosessor akan mengatur perintah-perintah itu dalam sebuah antrian yang rapi. Waktu penyelesaian satu perintah diukur dalam satu siklus. Seberapa cepat satu siklus itu bergantung pada desain prosessornya. Itulah yang menyebabkan mengapa satu PC dan PC lainnya membutuhkan waktu yang berbeda untuk menjalankan sebuat software
Berikut sejarah perkembangan prosesor dari dari tahun ke tahun :
1. Pada Tahun 1971, Debut Intel dimulai dengan processor seri MCS4 yang merupakan cikal bakal dari prosesor i4040 dengan register 4 bit.
2. Pada Tahun 1972, muncul prosessor i8080, merupakan prosessor register 8 bit pertama.
3. Pada Tahun 1977, muncul prosessor 8085, clock generatornya onprocessor, cikal bakalnya penggunaan single voltage +5V (implementasi s/d 486DX2, pd DX4 mulai +3.3V dst).
4. Pada Tahun 1978, muncul prosessor i8086, prosesor dengan register 16-bit, bus data eksternal 16-bit, dan memori addressing 20-bit.
5. Pada Tahun 1981, muncul prosessor i8088 16bit bus internal, 8bit bus external. Lalu muncul 80186 dan i80188
6. Pada Tahun 1982, Intel membuat i80286, prosesor dengan register 16-bit, bus eksternal 16-bit, mode protected terbatas yang dikenal dengan mode STANDARD yang menggunakan memori addressing 24-bit yang mampu mengakses maksimal 16 MB.
7. Pada tahun 1985, Intel meluncurkan desain prosesor yang sama sekali baru: i80386. Sebuah prosesor 32-bit , dalam arti memiliki register 32-bit, bus data eksternal 32-bit, dan mempertahankan kompatibilitas dengan prosesor generasi sebelumnya, dengan tambahan diperkenalkannya mode PROTECTED 32-BIT untuk memori addressing 32-bit, mampu mengakses maksimum 4 GB. Sejak 386 ini mulai muncul processor cloner : AMD, Cyrix, NGen, TI, IIT, IBM (Blue Lightning) dst,
8. Sekitar Tahun 1989 Intel meluncurkan i80486DX. Seri yang tentunya sangat populer, peningkatan seri ini terhadap seri 80386 adalah kecepatan dan dukungan FPU internal dan skema clock multiplier (seri i486DX2 dan iDX4), tanpa tambahan instruksi baru.
9. Tahun 1993, dan Intel meluncurkan prosesor Pentium. Peningkatannya terhadap i80486: struktur PGA yang lebih besar (kecepatan yang lebih tinggi , dan pipelining, TANPA instruksi baru. Tidak ada yang spesial dari chip ini, hanya fakta bahwa standar VLB yang dibuat untuk i80486 tidak cocok (bukan tidak kompatibel) sehingga para pembuat chipset terpaksa melakukan rancang ulang untuk mendukung PCI. Intel menggunakan istilah Pentium untuk meng”hambat” saingannya. Sejak Pentium ini para cloner mulai “rontok” tinggal AMD, Cyrix .
10. Tahun 1995, kemunculan Pentium Pro. Inovasi disatukannya cache memori ke dalam prosesor menuntut dibuatnya socket 8 . Pin-pin prosesor ini terbagi 2 grup: 1 grup untuk cache memori, dan 1 grup lagi untuk prosesornya sendiri, yang tak lebih dari pin-pin Pentium yang diubah susunannya . Desain prosesor ini memungkinkan keefisienan yang lebih tinggi saat menangani instruksi 32-bit, namun jika ada instruksi 16-bit muncul dalam siklus instruksi 32-bit, maka prosesor akan melakukan pengosongan cache sehingga proses eksekusi berjalan lambat. Cuma ada 1 instruksi yang ditambahkan: CMOV (Conditional MOVe).
11. Tahun 1996, prosesor Pentium MMX. Sebenarnya tidak lebih dari sebuah Pentium dengan unit tambahan dan set instruksi tambahan, yaitu MMX. Intel sampai sekarang masih belum memberikan definisi yang jelas mengenai istilah MMX. Multi Media eXtension adalah istilah yang digunakan AMD. Ada suatu keterbatasan desain pada chip ini: karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium.
12. Tahun 1997, Intel meluncurkan Pentium II, Pentium Pro dengan teknologi MMX yang memiliki 2 inovasi: cache memori tidak menjadi 1 dengan inti prosesor seperti Pentium Pro , namun berada di luar inti namun berfungsi dengan kecepatan processor. Inovasi inilah yang menyebabkan hilangnya kekurangan Pentium Pro (masalah pengosongan cache) Inovasi kedua, yaitu SEC (Single Edge Cartidge), Kenapa? Karena kita dapat memasang prosesor Pentium Pro di slot SEC dengan bantuan adapter khusus. Tambahan : karena cache L2 onprocessor, maka kecepatan cache = kecepatan processor, sedangkan karena PII cachenya di”luar” (menggunakan processor module), maka kecepatannya setengah dari kecepatan processor. INTEL PENTIUM MMX
13. Pada Tahun 1998, Intel meluncurkan Pentium II Xeon, merupakan prosessor yang dibuat untuk kebutuhan aplikasi server.
14. Pada Tahun 1999, Intel meluncurkan Prosessor Intel Celeron, merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
15. Pada Tahun yang sama, Intel juga meluncurkan Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
16. Masih di tahun 1999, Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan Intel Pentium III Xeon yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
17. Pada Tahun 2000, Intel meluncurkan Intel Pentium-4, merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
18. Pada Tahun 2001, Intel mengeluarkan Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
19. Masih di tahun yang sama, Intel kembali meluncurkan Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
20. Pada Tahun 2002, Intel meluncurkan Itanium 2 yang merupakan generasi kedua dari keluarga Itanium
21. Pada Tahun 2003, Intel meluncurkan Pentium M, yang merupakan Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
22. Pada Tahun 2004, diluncurkan Intel E7520/E7320 Chipsets yang dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.
23. Pada tahun 2005, diluncurkan Intel Pentium M 735/745/755 processors yang dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
24. Masih di tahun 2005, Intel mengeluarkan Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
25. Masih di tahun yang sama, di produksi Intel Pentium D 820/830/840 merupakan Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
26. Pada Tahun 2006, Intel meluncurkan Intel Core 2 Quad Q6600 yaitu Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
27. Pada Tahun 2006, Intel kembali meluncurkan Intel Quad-core Xeon X3210/X3220, merupakan Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
Sampai sekarang perkembangan microprosessor masih terus berlanjut dan Intel tetap merajai dunia microprosessor. Hal ini juga tidak terlepas dari Hukum Moore, yakni hukum yang dilontarkan oleh Gordon Moore pada tahun 1965. Kala itu, Moore memprediksikan jumlah transistor yang ada pada integrated circuit (IC) akan berlipat ganda setiap tahunnya.
Pernyataan ini diperbaharui Moore di tahun 1995, dengan penelitian bahwa kelipatan ganda jumlah transistor hanya akan terjadi setiap dua tahun sekali. Hukum Moore sampai sekarang menjadi panduan bagi Intel untuk memacu prosessornya agar semakin andal, terutama peningkatan kecepatan dengan penuerunan harga yang sangat signifikan.
Meski pertumbuhan kecepatan prosessor sempat mengalami masa-masa stagnan, namun pertumbuhan kecepatan prosessor Intel mengalami peningkatan yang mengseankan. Banyak ahli teknologi informasi di seluruh dunia, termasuk Gordon Moore, berharap hukum Moore dapat bertahan paling tidak sampai dua dekade mendatang (sejak tahun 2008).

SEJARAH INTEL PENTIUM

19.44 5 Comments

Pentium adalah generasi kelima dari arsitektur prosesor mikro x86 buatan Intel Corporation, yang desainnya dibuat oleh Vinod Dham. Pentium merupakan penerus dari jajaran prosesor 486, dan mulai dijual ke pasaran pertama kali pada tanggal 22 Maret 1993. Nama asli (kode) Pentium adalah 80586 atau i586, untuk mengikuti penamaan generasi sebelumnya.

Pentium merupakan prosesor pertama dari Intel yang menggunakan arsitektur superskalar, sehingga walaupun Pentium merupakan prosesor yang bersifatCISC, Pentium dapat bekerja seperti layaknya prosesor RISC, meskipun pada saat itu belum ada aplikasi yang mampu mengutilisasinya.

Intel beberapa kali melakukan revisi prosesor Pentium miliknya, yakni dikarenakan ada kesalahan dalam operasi pembagian terhadap bilangan floating pointyang tenar dengan sebutan Floating Point Division Bug. Selain karena kesalahan tersebut, Intel juga pernah merevisi Pentium karena ada masalah pada panas dan penurunan tegangan, serta pengubahan proses manufaktur prosesor.


Prosesor Pentium Generasi Pertama

Prosesor Pentium generasi pertama, yang memiliki nama kode i586, P5, atau 80586 memiliki kecepatan 60 MHz dan 66 MHz. Prosesor ini dipaketkan pada paket Pin-Grid Array 273-pin yang ditancapkan pada Socket-4. Prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS 800 nanometer. Karena ada 3100000 tabung vakum di dalamnya (sekarang digantikan fungsinya oleh transistor yang berukuran sepermiliar meter), prosesor ini pun terlihat bongsor karena untuk menetralisir panas yang dihasilkan diperlukan komponen tambahan. Akibatnya, prosesor ini hanya tersedia sebentar saja di pasaran. Prosesor ini pun menggunakan tegangan operasi yang sangat besar 5 volt, yang menyebabkannya ia boros daya (hingga 16 Watt), dan tentunya panas yang berlebih.

Prosesor Pentium Generasi Kedua

Sadar atas kelemahan Pentium generasi pertama, Intel pun merevisi Pentium dengan meluncurkan Pentium generasi selanjutnya (yang memiliki nama kode P54C), pada tanggal 7 Maret 1994. Prosesor baru ini diperkenalkan pada frekuensi 90 MHz, 75 MHz, 100 MHz. Selanjutnya dirilis pula seri dengan kecepatan 120 MHz, 133 MHz, 150 MHz, 166 MHz, dan yang tercepat 200 MHz. Berbeda dengan prosesor Pentium Generasi awal, prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknologi manufaktur Bipolar CMOS 600 nanometer, mengikuti beberapa saingannya dari Motorola dan IBM. Versi yang lebih baru (120 MHz ke atas) bahkan dibuat dengan menggunakan teknologi manufaktur 350 nanometer, sehingga dapat menampung 3300000 transistor. Dengan menggunakan teknologi manufaktur yang lebih canggih, Pentium pun lebih ramping dan lebih hemat daya (frekuensi 200 MHz hanya memakan 15.5 Watt).

Prosesor ini dipaketkan dengan menggunakan paket Staggered Pin-Grid Array (SPGA) 296-pin yang tentu saja tidak kompatibel dengan prosesor generasi sebelumnya. Satu-satunya cara yang digunakan oleh pengguna untuk melakukan upgrading dari prosesor generasi pertama ke generasi kedua adalah dengan melakukan penggantian motherboard.

Pentium MMX

Generasi ketiga dari prosesor Pentium adalah Pentium MMX (yang memiliki nama kode P55C) yang dirilis pada tahun 1997. Intel memasukkan tambahan 57 instruksi MMX baru ke dalam prosesor, tanpa melakukan perombakan terhadap desain. karena modul MMX hanya ditambahkan begitu saja ke dalam rancangan Pentium tanpa rancang ulang, Intel terpaksa membuat unit MMX dan FPU melakukan sharing, dalam arti saat FPU aktif MMX non-aktif, dan sebaliknya. Sehingga Pentium MMX dalam mode MMX tidak kompatibel dengan Pentium. Prosesor ini tersedia dalam frekuensi kecepatan/bus 166MHz/66MHz, 200MHz/66MHz, dan 233/66MHz. Selain ditujukan untuk prosesor desktop, prosesor ini juga tersedia untuk prosesor mobile, yang bekerja pada frekuensi 266MHz/66MHz. Ukuran Cache pun ditingkatkan pada prosesor ini: Pentium MMX memiliki 16 KB Data cache yang bersifat write-back (yang pada versi Pentium sebelumnya hanya terdapat 8 KB). Chip prosesor Pentium MMX diproduksi dengan menggunakan teknik manufaktur Bipolar CMOS 350 nanometer, dan tegangan yang digunakannya adalah 2.8 Volt. Prosesor untuk komputer portabel (yang dibangun dengan teknologi 250 nanometer) yang begitu membutuhkan penghematan daya bahkan hanya membutuhkan 1.8 Volt.

Lagi-lagi, Intel mengganti dudukan prosesor ke socket baru, Socket-7 321-pin, yang memiliki fitur pengatur voltase secara otomatis (Automatic Voltage Regulator Module). Untuk menggunakan prosesor ini, akhirnya pengguna dipaksa lagi untuk mengganti motherboard-nya.

Cacat-cacat pada Pentium

Prosesor Pentium memang sangat laku. Bahkan di Indonesia, jika seseorang ditanya mengenai prosesor, yang pertama kali diingat adalah prosesor Pentium. Tetapi, prosesor ini jauh dari kesempurnaan.

Intel Pentium Pro

Pentium Pro adalah mikroprosesor berarsitektur x86 buatan Intel. Prosesor ini merupakan jajaran teratas dari prosesor Pentium pada tahun 1995. Kinerja untuk aplikasi 32-bit yang tinggi, cache L2 dalam tubuh yang berjalan setara dengan kecepatan prosesor hingga 1.024 KB (1 MB) adalah keunggulannya. Kata Pro dalam Intel Pentium Pro merupakan singkatan dari Precision RISC Organization, bukannya Professional seperti dugaan banyak orang.

Chip Pentium Pro sangat unik jika dibandingkan dengan prosesor lain karena konstruksinya yang sama sekali berbeda. Intel Pentium Pro menggunakan konstruksi Multi-Chip Module(MCM), berbeda dengan Pentium MMX yang hanya menggunakan konstruksi Single-Chip Module. Konstruksi MCM ini disebut oleh Intel sebagai PGA Dual-Cavity.


Pada Pentium Pro terdapat dua inti prosesor, yang pertama adalah chip Pentium Pro itu sendiri dan yang lainnya adalah cache L2 SRAM berukuran 256 KB, 512 KB, atau 1.024 KB. Inti prosesorPentium Pro memiliki 5.500.000 transistor dan SRAM 256 KB pada cache L2-nya memiliki 15.500.000 transistor. Berarti, Pentium Pro yang memiliki cache L2 sebesar 1.024 KB memiliki kira-kira 67.500.000 transistor.

Inti prosesor utama memiliki cache L1 sebesar 16 KB yang dibagi menjadi dua, 8 KB untuk instruksi berjenis asosiatif dua lajur dan 8 KB untuk cache data yang berjenis asosiatif empat lajur. Cache L2 merupakan salah satu keunggulannya. Dengan mengintegrasikan cache L2 pada tubuh prosesor dan memisahkannya daripapan induk, Pentium Pro memiliki kecepatan cache L2 yang setara dengan kecepatan prosesor (full core speed) ketimbang menjalankannya pada FSB 66 MHz yang justru akan memperlambat performanya, bahkan kinerjanya tidak akan jauh berbeda dengan prosesor generasi kelima Intel, yaitu Pentium. Dengan mengintegrasikancache L2 pada prosesor, maka papan induk pun menjadi semakin murah karena tidak ada lagi SRAM yang harus dibeli secara terpisah. Konsekuensinya, hargaprosesor semakin melambung. Beberapa produsen papan induk mungkin masih mengintegrasikan SRAM pada papan induk yang mereka buat, tetapi hal ini akan menjadikannya turun tingkat menjadi L3. Sudah menjadi rahasia umum apabila cache L3 yang berjalan pada kecepatan FSB yang kurang akan memberikan peningkatan kinerja pada Pentium Pro, dibandingkan dengan Pentium.

Salah satu fitur cache L2 dalam tubuh prosesor adalah peningkatan kinerja yang sangat signifikan. Ketimbang mendukung SMP seperti pada Pentium, maka Pentium Pro memiliki dukungan MPS (Multi-Processor Specification) versi 1.1. Pentium Pro dan MPS dapat menjalankan empat prosesor bersamaan. Tidak seperti konfigurasi multiprosesor lainnya, Pentium Pro dapat menghindari ketidaksamaan kecepatan cache karena setiap chip memiliki cachenya sendiri, didukung cache L1 dan L2 yang sudah termasuk dalam tubuh prosesor. Pengujian yang melibatkan lebih dari 200 prosesor Pentium Pro yang dipasang bersamaan menggunakan sistem operasiUNIX, sebuah laboratorium dapat menembus 1 triliun Floating Point Operation per detik (TFLOPS) sehingga memecahkan rekor “Superkomputer Tercepat” dari Guinness World Book of Record.

Papan induk berbasis prosesor Pentium Pro memiliki bus PCI yang sangat eksklusif serta bus ISA. Intel sendirilah yang membuat chipset untuk Pentium Pro (seri Intel 450). Intel mendesain rancang bangun ATX untuk memberikan dukungan yang lebih baik pada Pentium Pro dan prosesor masa depan, seperti Pentium II, Pentium III, dan Pentium 4 maupun AMD Sempron, Athlon, dan Opteron. Pentium Pro juga bisa digunakan pada rancang bangun selain ATX, tergantung jenis papan induk yang digunakan. Banyak produsen sistem Pentium Pro malah tergoda untuk merangkai Pentium Pro pada rancang bangun Baby-AT dan mempertahankan desain tersebut. Masalah besar pun muncul, prosesor menjadi terlalu panas karena Pentium Pro mengonsumsi daya lebih dari 25 Watt.

Kekurangan Pentium Pro adalah sangat lemah apabila dihadapkan pada perangkat lunak berbasis 16-bit karena rancang bangunnya berbasis pada RISC (Reduced Instruction Set Computing), FPU (Floating Point Unit) yang cepat, dan cache L2 terintegrasi. Apalagi kala itu, sistem operasi yang digunakan pun masih berbasis DOS dan Windows 95. Hanya sistem operasi murni 32-bit sajalah yang bisa mendongkrak potensinya, seperti IBM OS/2, OS/2 Warp, keluarga UNIX, dan Microsoft Windows NT. Perangkat lunak yang ada mau tidak mau harus didesain ulang agar prosesor ini dapat mengeluarkan semua potensi yang dimilikinya.

Prosesor ini tidak pernah sukses di kalangan pemilik komputer desktop. Prosesor ini sangat sukses dijadikan sebagai otak sebuah server dalam suatu jaringan. Prosesor ini adalah leluhur dari prosesorIntel Pentium II dan Xeon. Berarti, prosesor ini memang ditujukan untuk kalangan workstation maupun server yang menangani banyak perintah tiap detiknya. Kelemahan lain prosesor ini adalah 5 kali lebih mahal daripada Pentium MMX yang dirilis pada tahun 1997.

Intel PENTIUM II

Prosesor Intel Pentium II ialah prosesor penerus Pentium Pro, yang dilengkapi dengan teknologi MMX yang diluncurkan pertama kali pada Mei 1997. Sebelum diberi nama Pentium II, prosesor ini dikenal dengan codename Klamath.

Pentium II sebenarnya sama seperti Pentium Pro, dan prosesor generasi keenam dari keluarga P6 lainnya , akan tetapi desainnya yang agak radikal membuatnya menjadi pembeda. Dengan menggunakan teknologi 350 nanometer (0.35 mikron) dan 250 nanometer (0.25 mikron) dan dilengkapi dengan instruksi MMX, prosesor ini menjadi prosesor untuk mainstream setelah Pentium MMX, setelah Pentium Pro mengalami kegagalan pada kelas desktop dan laku hanya pada server.

Desain dudukan prosesornya dinamakan SECC (Single Edge Contact Cartridge), atau Slot-1. Cache Level-1 sebesar 32 KB terintegrasi pada die, akan tetapi cache Level-2 dimasukkan ke dalam cartridge, sehingga menyebabkan kecepatan L2 tidaklah seperti kecepatan prosesor, melainkan setengahnya. Kontak dengan motherboard pun beda. Dengan fisik seperti card adapter, Pentium II ini dibentuk, berbeda dengan kebanyakan CPU yang beredar waktu itu yang masih menggunakan ZIF socket-7. Inti prosesor Pentium II Klamath yang berjalan pada kecepatan 233 Mhz hingga 333 MHz dibuat dengan teknologi 0.35 mikron (350 nanometer). Akan tetapi inti prosesor Pentium II Deschutes, yang berlari pada kecepatan 333 Mhz hingga 450 Mhz menggunakan teknologi proses 0.25 mikron. Semua inti Pentium II didasarkan pada teknologi yang sama seperti Pentium Pro, dengan semua keungggulannya (kecuali L2 cache), dan terintegrasikannya instruksi MMX yang telah diperbaiki. Dengan semua keunggulan itu, chip pun menjadi semakin kecil, sehinga frekuensi semakin tinggi dan daya yang dibutuhkan pun menjadi lebih rendah, dan yang paling penting harganya yang lebih murah dibandingkan dengan Pentium Pro.

Intel hanya merilis Pentium II untuk pasar desktop saja, mengingat mereka juga membuat prosesor yang dibangun dengan teknologi yang sama dengan Pentium II yang dikhususkan untuk workstationdan server dengan nama Pentium II Xeon. Karenanya, pada Pentium II, tidak terdapat fitur multiprosesor, seperti halnya Pentium Pro. Lagipula, aplikasi yang benar-benar mengutilisasi banyak prosesor pada saat itu sangatlah sedikit pada segmen desktop, dan hanya tersedia pada beberapa aplikasi segmen server.

Prosesor ini adalah prosesor 32-bit. Meski ia memiliki address-bus sebesar 36-bit yang mampu mengalamati hingga 64 Gigabyte, limitasi pada arsitektur 32-bit menyebabkan prosesor ini hanya mampu mengalamati hingga 4 Gigabyte saja. Pengecualian terjadi pada sistem multiprosesor, yang dikonfigurasikan dalam mode NUMA (Non-Uniform Memory Access) di mana setiap prosesor memiliki jalur memorinya sendiri-sendiri. Dengan menggabungkan beberapa prosesor Pentium II (Xeon tentunya), batas 4 Gigabyte arsitektur 32-bit pun dapat dilewati.

Intel Celeron

Celeron adalah keluarga mikroprosesor buatan Intel Corporation dengan arsitektur Pentium II, tetapi dengan sedikit pengurangan memori cache demi mempertahankan faktor ekonomis. Memori cache L2 Celeron hanya berukuran 128 KB, sementara Pentium II memiliki memori cache L2 sebesar 512 KB. Celeron dapat dipasang pada papan induk yang mempunyai slot 1 maupun soket PGA 370.

Jenis dan nama perkenalan

* Covington (generasi awal)
* Mendocino
* Coppermine (128)
* Tualatin (Tualeron)

* Celeron M
o Banias (512)
o Dothan (1024)
o Shelton (Banias)
o Yonah (1024)
* Celeron NetBurst
o Willamette (128)
o Northwood (128)
o Prescott (256, Celeron D)
o Prescott-V (Celeron D)
o Cedar Mill (512, Celeron D)

Intel Pentium III

Pentium III adalah mikroprosesor generasi keenam buatan Intel yang diluncurkan tahun 1999 sebagai penerus prosesor Intel Pentium II. Prosesor berarsitektur 32-bit ini menggunakan mikroarsitektur Intel x86 yang diperluas dengan instruksi RISC seperti Pentium Pro. Adapun sebenarnya prosesor x86 adalah prosesor berinstruksi CISC.

Pada masanya, prosesor ini sempat menempatkan diri sebagai prosesor tercepat sebelum AMD meluncurkan prosesor jagoannya, Athlon. Jangkauan kecepatanprosesor ini mulai 450 MHz (4,5 kali 100 MHz) hingga 1.400 MHz (10,5 kali 133 MHz). Prosesor Pentium III dengan kecepatan 1.400 MHz diluncurkan hampir bersamaan dengan peluncuran prosesor Pentium 4 generasi pertama yang menimbulkan ketimpangan pasar sehingga sempat kalah pamor.

Pentium III menggunakan slot (dikenal sebagai Slot 1) sebagai sarana penyambung dengan papan induk, sama dengan Pentium II sebelum akhirnya berubah menggunakan soket dengan 370 pin (dikenal sebagai soket PGA 370). Prosesor ini awalnya berjalan pada bus berkecepatan 100 MHz sebelum ditingkatkan menjadi 133 MHz.

Prosesor ini sempat berevolusi beberapa kali sebelum akhirnya digantikan oleh Pentium 4. Evolusinya dapat dijabarkan sebagai berikut.

* Katmai (generasi awal). Prosesor ini masih menggunakan bus berkecepatan 100 MHz yang dibangun menggunakan teknik pabrikasi 250 nm. Adapun kecepatan cacheprosesor setengah kali lipat dari kecepatan prosesor, misalnya apabila prosesor berjalan pada kecepatan 500 MHz, maka kecepatan cache prosesor tersebut adalah 250 MHz. Cache yang digunakan adalah SRAM berkapasitas 512 KB.
* Coppermine (generasi kedua). Prosesor ini mulai menggunakan bus berkecepatan 133 MHz walaupun masih ada yang masih berkecepatan 100 MHz. Peningkatan yang paling menonjol pada generasi ini adalah pada kecepatan cache yang setara dengan kecepatan prosesor, meski ukurannya dipotong menjadi setengahnya. Prosesor ini tersedia dalam desain Slot 1 maupun soket PGA 370.
* Tualatin (generasi ketiga). Prosesor ini dibangun memakai teknologi pabrikasi 180 nm dan sudah menggunakan kecepatan bus 133 MHz.

Pentium III memang hanya diluncurkan untuk komputer desktop dan mobile. Untuk mengatasi kebutuhan komputer server maupun workstation, Intel menyiasatinya dengan meluncurkan Pentium III Xeon. Semua prosesor tersebut mempunyai fitur-fitur antara lain:

* Dukungan terhadap instruksi MMX (Multimedia Extension) dan SSE (Streaming SIMD Extension). Dengan menggunakan dua instruksi tersebut, Pentium III dapat menjalankan aplikasi multimedia dan penyuntingan video lebih gegas daripada prosesor yang tidak dilengkapi dengan SSE.
* Seperti Pentium II, generasi pertama dari prosesor ini menggunakan antarmuka Dual Independent Bus (DIB) yang memisahkan antara bus prosesor dengan cache serta busprosesor dengan bus memori. Inilah sebab mengapa kecepatan cache memorinya setengah dari kecepatan prosesor. Generasi kedua dan ketiga dari prosesor ini telah meningkatkan performa DIB yang digunakannya sehingga cache prosesornya menjadi setara dengan kecepatan prosesor.
* Meski kontroversial karena masalah privasi, prosesor ini memiliki fitur nomor seri prosesor yang mampu mengidentifikasi nomor seri dari prosesor yang digunakan. Sebenarnya, fitur ini lebih ditujukan bagi mereka yang berada dalam lingkungan korporat dengan tujuan untuk memudahkan mereka dalam proses audit aset perusahaan.

Karena menggunakan kecepatan bus yang lebih tinggi, maka Pentium III tidaklah serta-merta dapat langsung didukung oleh papan induk yang mendukung Pentium II. Papan induk dengan chipset Intel 430 untuk Pentium II tidak dapat bekerja dengan Pentium III secara langsung, kecuali dengan melakukan proses pembaharuan BIOS. Adapun papan induk dengan chipset Intel 440BX, 440ZX, 440LX, dan Intel 820 sudah mendukung prosesor ini sepenuhnya.

Prosesor ini dapat bekerja berdampingan dengan memori SDRAM PC-100, SDRAM PC-133, RDRAM PC-600, RDRAM PC-700, RDRAM PC-800, DDR-SDRAM PC-1600,DDR-SDRAM PC-2100 (hanya segelintir chipset yang menyertakannya), dan Virtual Channel SDRAM (VC-SDRAM) PC-133 (hanya segelintir chipset yang menyertakannya).

Intel Pentium 4

Pentium 4 adalah mikroprosesor generasi ketujuh yang dibuat oleh Intel Corporation dan dirilis pada bulan November 2000 meneruskan prosesor Intel Pentium III. Nama perkenalan generasi awalnya adalah Willamette, kemudian dikembangkan kembali dengan nama perkenalan Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill.

Nama prosesor : Intel Pentium 4
Nama Pengenalan : Willamette, Northwood, Prescott, Cedar-Mill
Luas penampang : Willamette: 217 mm2, Northwood: 131 mm2, Prescott: 112 mm2
Proses produksi Willamette: 180 nm
Northwood: 130 nm
Prescott: 90 nm
Cedar-Mill: 65 nm
Jangkauan kecepatan 1,3 GHz hingga 3,8 GHz
Transistor Willamette: 42.000.000
Northwood: 55.000.000
Prescott: 125.000.000
Instruksi tambahan x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3 (Prescott dan Cedar-Mill), EM64T (Prescott dan Cedar-Mill), Intel xD (Execute Disable Bit untuk melindungi diri dari ancaman buffer overflow), Intel Hyper-Threading (beberapa prosesor Northwood, Prescott, dan Cedar-Mill), dan teknologi virtualisasi Intel(Vanderpool)
Bus sisi depan (FSB) 400 MHz, 533 MHz, 800 MHz, atau 1.066 MHz (bersifat empat kali lipat atau quad)
Pipeline Willamette dan Northwood: 20
Prescott dan Cedar Mill: 31
Cache L1 Cache data: 8 KB (Wilamette, Northwood); 16 KB (Prescott, Cedar-Mill)
Cache instruksi: 12 KB
Cache L2 256 KB, 512 KB, atau 1.024 KB, dalam tubuh, kecepatan penuh (setara dengan kecepatan prosesor) dengan lebar lajur 256-bit
Jenis cacheL2 Asosiatif delapan lajur, mendukung ECC
Cachememori 4 GB
Dudukan prosesor FC-PGA 423 (Flip-Chip Pin-Grid Array)
FC-PGA Mikro 478 (Micro Flip-Chip Pin-Grid Array)
LGA 775 (Land Grid Array)
Dukungan multiprosesor Tidak (hanya didukung oleh Intel Xeon)
Memori yang didukung SDRAM: PC-133
DDR-SDRAM: PC-2100, PC-2700, PC-3200 (satu atau dua kanal)
DDR 2-SDRAM: PC-4200, PC-5300, PC-6400, PC-8000
RDRAM: PC-600, PC-700, PC-800, PC-1066.

Intel Pentium M

Intel Pentium M adalah sebuah mikroprosesor Intel x86 yang didesain oleh Intel untuk digunakan secara eksklusif untuk komputer portabel, semacam Notebook atau PC Tablet. Pentium M pertama kali dirilis pada bulan Maret 2003, bersamaan dengan chipset Intel 855, dan kartu adapter jaringan Intel PRO/Wireless 2100 Mini PCI, yang kemudian lazim dikenal dengan sebutan Intel Centrino jika ketiga komponen tersebut disatukan dalam satu sistem.

Inti dari Pentium M merupakan desain dari para pengembang mikroarsitektur prosesor Pentium III yang efisien dan Pentium 4 yang gegas. Tentu saja, Pentium M juga menawarkan sesuatu yang lebih dari pada kedua pendahulunya itu, seperti hal-hal berikut ini:

* Penggabungan micro-operation (oleh Intel disebut dengan Micro-operation fusion). Hal ini akan mengakibatkan throughput yang lebih tinggi dengan menggunakan daya yang rendah.

Hasil desain tersebut, menjadikan Pentium M menawarkan performa yang sebanding, atau bahkan lebih cepat dibandingkan dengan prosesor Pentium 4, dengan tetap menekan penggunaan daya dan juga menekan terjadinya panas berlebih.
Nama prosesor Intel Pentium M
Nama Kode Prosesor Banias dan Dothan
Diperkenalkan Maret 2003 (Banias); Mei 2004 (Dothan)
Jumlah transistor 77 juta transistor (Banias); 140 juta transistor (Dothan)
Proses manufaktur 130 nanometer (Banias); 90 nanometer (Dothan)
Ukuran inti prosesor 84 milimeter persegi (Banias); 84 milimeter persegi (Dothan)
Cache Level-1 32 KB
Cache Level-2 1024 KB (Banias); 2048 KB (Dothan)
Front Side Bus 400 MHz (Banias); 400 MHz/533 MHz (Dothan) (Seperti halnya Pentium 4, FSB bersifat Quad-Pumped)
Set Instruksi Intel x86 (semua seri), MMX (semua seri), SSE (semua seri), SSE2 (semua seri), SSE3 (hanya Dothan)
Tambahan instruksi Intel Enhanced SpeedStep Technology untuk manajemen daya. Dengan teknologi ini, beberapa bagian dari prosesor dan cache yang tidak digunakan dapat dimatikan, sehingga menghemat daya.
Kisaran kecepatan 1300 MHz hingga 1700 MHz (Banias); 1500 MHz hingga 2260 MHz

Intel Pentium D / DUAL CORE / CORE DUO

Pentium D merupakan jajaran mikroprosesor Intel yang memiliki dua buah inti (dual core) dalam prosesornya. Ada dua buah jenis Pentium D yang beredar di pasaran, antara lain Pentium D yang berbasiskan inti Prescott (90 nanometer), yang diberi nama Smithfield dan satu lagi prosesor Pentium D yang berbasiskan inti Cedar-Mill (65 nanometer), yang diberi nama Presler.

Nama Prosesor Intel Pentium D
Nama Kode Smithfield (90 nanometer), Presler (65 nanometer)
Diperkenalkan April 2005
Variasi kecepatan 2666 MHz hingga 3400 MHz.
KecepatanSystem Bus 533 MHz (Smithfield 2666 MHz), 800 MHz (kebanyakan Pentium D)
Set Instruksi Intel x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3, Intel xD (Execute Disable bit), Intel Virtualization Technology (Vanderpool) (hanya pada seri Presler), Intel Hyper-Threading (hanya pada seri Extreme Edition), Intel EM64T, Enhanced Intel Speed Step Technology (untuk penghematan daya, hanya beberapa seri saja).
Cache Level 1 Instruction cache: 2×12 K micro-op Excecution Trace Cache; Data Cache: 2x 16 KB
Cache Level 2 2 x 1024 MB (Smithfield), 2x 2048 MB (Presler)
Jenis package Land-Grid Array (LGA), 775-pin

Intel Pentium Extreme Edition

Pentium Extreme Edition merupakan prosesor Pentium 4 keluaran Intel Corporation yang ditujukan untuk pasar khusus, yakni pasar gamer dan antusias terhadap kinerja.
Nama prosesor Intel Pentium 4 Extreme Edition
Code name Gallatin
Jumlah transistor 178 juta
Diperkenalkan 15 September 2003
Frekuensi 3.2GHz, 3.4 GHz, 3.73 GHz
Multiplier 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18 x (tidak dikunci)
Kecepatan Bus 800 MHz (4 x 200 MHz) dan 1066 Mhz (4x 233 MHz)
L1 Execution Trace Cache 8 KμOps
L1 Data Cache 12 KB
L2 Cache 512 KB eight way set associative
L3 Cache 2048 MB, eight way set associative
Micro architecture Intel NetBurst
Instruction set Intel x86, MMX, SSE, SSE2, HT
Proses manufaktur 130 nanometer
Ukuran inti prosesor 237 mm2
Ukuran register 32-bit
Address bus eksternal 64-bit
Memory bus address 32-bit
Tegangan 1.525 volt (Automatic Voltage Regulator Module)
Package μPGA-478, LGA-775
Power Management Advanced Configuration and Power Interface (ACPI)
Dukungan multiprocessor Tidak (meski ia sebenarnya dibuat berdasarkan Intel Xeon MP).
Dukungan HyperThreading Ya, dua prosesor.

Saat AMD bangga karena akan meluncurkan prosesor AMD Athlon 64 untuk komputer desktop, Intel secara diam-diam meluncurkan prosesor baru, dengan nama Intel Pentium 4 Extreme Edition ketikaIntel Developer Forum sedang berlangsung, delapan hari sebelum AMD meluncurkan AMD Athlon 64. Pentium 4 Extreme Edition dibangun berdasarkan core Gallatin (Intel Xeon MP) dengan dikurangi dukungan multiprocessor, dan ditambah cache L3 sebesar 2048 KB.

Dukungan HyperThreading seperti prosesor Pentium 4 biasa pun terdapat dalam prosesor ini. Dengan Hyper Threading pada prosesor ini membuatnya dikenali oleh sistem operasi yang bersifat SMP-capable (sistem operasi yang mendukung multiprocessor seperti Windows NT, 2000, XP dan GNU/Linux) selayaknya dua prosesor, satu prosesor fisik dan satu prosesor logis.

Intel menyatakan bahwa penambahan 2 MB L3 cache pada prosesor ini bagi para maniak game dan multimedia bertujuan untuk menampung berbagai proses yang dibutuhkan oleh aplikasi yang digunakan oleh para penggunanya sehingga menghilangkan latency pada jalur memori dan prosesor. Penambahan 2 MB ini sangatlah tepat, karena berbagai data, seperti sebuah frame tunggal video resolusi DVD atau data vertex pada game masa kini rata-rata melebihi 1 MB, tetapi masih jauh di bawah 2 MB. Penyebab utama mengapa Intel tidak menambahkan cache Level 2 adalah Intel tidak mau membongkar arsitektur Pentium 4 C yang sudah mapan dan meraup berbagai kesuksesan itu. Apalagi dengan harga dua kali lebih besar dibandingkan prosesor Pentium 4 biasa dengan kecepatan yang sama.

Ketika pertama kali diluncurkan, prosesor ini didukung oleh motherboard dengan chipset Intel 875P (Canterwood), Intel 7210 dan Intel 865PE (Springdale) yang sudah terlebih dulu hadir di pasaran. Dengan dukungan Dual channel Memory pada ketiga chipset tersebut, dipastikan kinerjanya akan terbukti sangat tinggi, dan dapat mengeksploitasi seluruh kemampuannya. Bahkan banyak overclockeryang berhasil meng-overclock prosesor ini menjadi lebih dari 4.5 GHz, karena multiplier yang dapat dibuka.

Intel Xeon

Intel Xeon adalah prosesor buatan Intel yang ditujukan untuk pasar workstation dan server kelas menengah ke atas (Ini dikarenakan Intel memiliki prosesor server lainnya, yang dinamakan dengan Intel Itanium). Prosesor ini sebenarnya dibangun di atas wafer yang sama dengan prosesor desktop yang setara dengannya (sebagai contoh: Pentium II Xeon dengan Pentium II, dan lain-lain), dengan perbedaan pada dukungan memori yang lebih besar dan juga konfigurasi multiprosesor, yang umumnya dihilangkan pada prosesor desktop. Beberapa desain prosesor Xeon juga digunakan untuk prosesor desktop, sebagai contoh prosesor Intel Pentium Extreme Edition.

Jenis

Intel Xeon terdiri dari dua jenis, yakni Intel Xeon DP dan Intel Xeon MP.
Intel Xeon DP

Intel Xeon DP adalah prosesor Intel Xeon yang dapat dikonfigurasikan agar dapat berjalan pada modus dua prosesor (maksimum).
Intel Xeon MP

Intel Xeon MP adalah prosesr Intel Xeon yang dapat dikonfigurasikan agar dapat berjalan pada modus banyak prosesor (empat prosesor atau lebih). Umumnya, menggunakan jenis konfigurasi memori Non-Uniform Memory Access (NUMA).

Versi

Intel Xeon juga terdiri atas banyak versi, tergantung dari basis mikroarsitektur yang ia gunakan. Berikut ini adalah versi-versi dari Intel Xeon.
Intel Pentium II Xeon (basis P6 + MMX)

Pentium II Xeon diperkenalkan pada bulan Juni 1998. Prosesor ini awalnya dikenal dengan nama Drake. Pentium II Xeon berbeda dengan prosesor Pentium II biasa pada jenis cache yang digunakan (Pentium II Xeon menggunakan memori cache yang memiliki kecepatan setara dengan prosesor), jenis interkoneksi prosesor (Pentium II Xeon menggunakan interkoneksi Slot-2), jenis memori yang digunakan (Intel Pentium II Xeon menggunakan memori dengan spesifikasi Error Correcting Code (ECC)), dan konfigurasi multiprosesor.

Pentium II Xeon dibuat berdasarkan teknologi manufaktur 250 nanometer, dan menggunakan mikroarsitektur Intel P6, sama seperti halnya Pentium II biasa (Deschutes atau Klamath). Prosesor ini menggunakan chipset Intel 440GX, yang memiliki dua buah slot prosesor atau Intel 450NX yang memiliki empat buah slot prosesor, atau bahkan dapat memiliki 8 buah prosesor dengan ditambahkannya chipset core logic tambahan. Prosesor ini memiliki cache 512 KB, 1024 KB atau 2048 KB dan menggunakan front-side bus dengan kecepatan 100 MHz.
Intel Pentium III Xeon (basis P6 + SSE)

Pada bulan Maret 1999, Pentium II Xeon pun digantikan oleh penerusnya, yakni Intel Pentium III Xeon, yang dikenal dengan sebutan “Tanner“. Sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara prosesor ini dengan pendahulunya, kecuali pada tambahan instruksi Streaming SIMD Extension (SSE) dan beberapa perbaikan pada kinerja cache, seperti pada Pentium III (Katmai). Slot yang digunakannya pun sama, yakni Slot 2. Kecepatan bus juga sama, yakni 100 MHz.

Versi kedua dari Intel Xeon ini disebut dengan “Cascades“, yang dibuat berdasarkan teknologi Pentium III Coppermine. Prosesor ini kontroversial, mengingat dengan menggunakan bus yang memiliki kecepatan 133 MHz, prosesor ini hanya menawarkan cache level 2 on-die sebesar 256 KB saja (sama seperti halnya Pentium III biasa). Sesaat sesudah itu (akibat banyaknya keluhan dari para pelanggan), Intel pun merilis versi Intel Pentium III Xeon yang juga berbasiskan Cascades tapi menawarkan cache level 2 sebesar 2048 KB, untuk kemudian disebut sebagai “Cascades 2MB“.

Intel Xeon (basis Intel NetBurst Microarchitecture)

Prosesor Intel Xeon berbasis Intel NetBurst Microarchitecture ini dibuat dalam dua jenis, yakni Intel Xeon 32-bit dan Intel Xeon 64-bit. Berbeda dengan versi sebelumnya yang masih memiliki nama “Pentium”, Intel pun mengubah namanya menjadi Intel Xeon saja, yang diperkenalkan pada pertengahan tahun 2001.
Intel Xeon 32-bit

Foster

Prosesor pertama dari mikroarsitektur Intel NetBurst ini adalah prosesor yang disebut dengan “Foster“. Prosesor ini berbeda dengan prosesor Intel Pentium 4 (Willamette) yang juga berbasis mikroarsitektur Intel NetBurst. Prosesor ini dapat bekerja dalam komputer sebagai otak workstation yang kuat, meski perbandingan harga/kinerja yang ditunjukkannya kurang menarik. Intel Pentium III Xeon (Cascades 2MB) dan AMD Athlon MP jauh mengunggulinya, apalagi harga yang ditawarkan oleh sistem-sistem tersebut lebih murah dibandingkan dengan Intel Xeon Foster. Intel Xeon Foster ini harus disandingkan dengan memori Rambus RDRAM yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan Synchronous Dynamic Random Access Memory (SDRAM), atau Double Data Rate Synchronous Dynamic Random Access Memory (DDR-SDRAM) yang digunakan oleh dua prosesor saingannya (SDRAM digunakan oleh Intel Pentium III Xeon, sementara Athlon MP menggunakan DDR-SDRAM PC-2100).

Xeon Foster hanya dapat digunakan dalam sistem SMP berjumlah dua prosesor saja, karena memang Intel menyebut Xeon Foster sebagai Intel Xeon DP. Untuk kebutuhan lebih dari dua prosesor, Intel pun merilis varian Xeon Foster yang disebut dengan Intel Xeon MP (Foster MP) yang menawarkan cache level 3 sebesar 1024 KB dan teknologi Hyper-Threading. Hal ini memang meningkatkan kinerja Foster, tapi tidak signifikan (masih berada di belakang Intel Pentium III Xeon dan AMD Athlon MP), selain tentunya sistem tersebut sangat mahal (berbasis RDRAM).

Prestonia

Pada tahun 2002, Intel memperbaiki Xeon dengan merilis Prestonia, yang telah mendukung penuh teknologi Intel Hyper-Threading serta memiliki cache level 2 sebesar 512 KB. Prestonia dibuat dengan berbasis teknologi manufaktur 130 nanometer (sama seperti halnya Intel Pentium 4 Northwood). Sebagai sandingannya, Intel merilis chipset motherboard baru, yang disebut sebagai E7500, yang menggunakan memori DDR-SDRAM dual-channel yang lebih murah dibandingkan dengan RDRAM. Kecepatan bus yang digunakan pada awalnya adalah 400 MT/s (100 MHz, quad-pumped), tapi beberapa saat kemudian ditingkatkan ke kecepatan 533 MT/s (133 MHz, quad-pumped). Untuk mendukung prosesor yang memiliki kecepatan bus 533 ini, Intel pun merilis lagi chipset motherboard baru yang disebut E7501 untuk server dan E7505 untuk workstation.

Kinerja yang ditunjukkan oleh Prestonia jauh lebih baik dibandingkan pendahulunya (Intel Pentium III Xeon, Intel Xeon Foster), bahkan lebih baik dibandingkan dengan AMD Athlon MP. Dukungan yang bagus dari chipset yang baru ditengarai sebagai penyebabnya, karena Intel Pentium III Xeon, Xeon Foster dan AMD Athlon MP masih menggunakan chipset yang lama. Setelah dirilis, prosesor ini pun banyak dilirik oleh banyak server, sehingga laku di pasaran.

Gallatin

Prestonia memang hanya dapat digunakan dalam konfigurasi SMP dua prosesor saja, karenanya untuk memenuhi segmen SMP multiprosesor, Intel pun merilis Xeon baru, yang disebut sebagai Gallatin, yang dibuat berdasarkan prosesor Prestonia. Gallatin menawarkan cache level 3 sebesar 1024 KB atau 2048 KB, dan kinerja yang jauh lebih baik dibandingkan dengan Foster MP. Akibatnya prosesor ini pun populer di pasar desktop. Selanjutnya, Intel pun mencoba-coba dengan teknologi proses 130 nanometer dan walhasil Gallatin pun dapat menggunakan cache level 3 sebesar 4096 KB.

Intel Xeon 64-bit (x64/EM64T)

Akibat “gagalnya” prosesor Intel Itanium dan Itanium 2 di pasaran, Intel pun membuat Xeon agar berjalan sebagai prosesor 64-bit, yang diimplementasikan dengan menggunakan instruksi EM64T (implementasi instruksi x86-64 milik Intel).

Nocona

Nocona merupakan versi pertama dari Intel Xeon 64-bit berbasis mikroarsitektur Intel NetBurst yang diperkenalkan pertengahan tahun 2004. Prosesor ini didukung oleh chipset E7525 (untuk workstation), E7520 dan E7530 (untuk server), yang menawarkan dukungan terhadap bus PCI Express, DDR2-SDRAM dan Serial ATA. Prosesor ini lebih lambat dibandingkan dengan saingannya, AMD Opteron, meskipun dalam beberapa situasi, prosesor ini lebih cepat berkat teknologi Intel Hyper-Threading.

Irwindale

Pada tahun 2005, Intel memperkenalkan lagi prosesor Intel Xeon yang baru, yang disebut dengan Irwindale, yang menawarkan cache level 2 yang lebih besar (2048 KB) dan dapat menggunakan daya yang lebih rendah dibandingkan dengan Nocona. Tapi, AMD Opteron masih lebih kencang dibandingkan dengan Irwindale.

Cranford

Cranford merupakan versi Xeon MP yang dibuat berbasiskan inti Nocona, yang dirilis pada April 2005.

Potomac

Potomac merupakan versi Xeon MP yang dibuat berbasiskan inti Irwindale, yang memiliki cache 8192 KB.

Intel Xeon (Dual Core)
Paxville DP

Pada tanggal 10 Oktober 2005, Intel merilis prosesor Intel Xeon yang baru, yang memiliki dua otak dalam satu chip (dual core) yang dinamakan dengan Paxville. Prosesor ini dibangun dengan menggunakan teknologi manufaktur 90 nanometer, sama seperti halnya Smithfield, prosesor desktop dual core Pentium 4 (Pentium D), dengan penambahan cache level 2 untuk setiap inti menjadi 2048 kilobyte (sehingga total menjadi 4096 kilobyte). Prosesor ini merupakan versi dual core dari prosesor Intel Xeon Irwindale.

Versi Paxville DP hanya dapat berjalan dalam konfigurasi maksimum 2 prosesor, serta memiliki kevepatan 2800 MHz dan memiliki kecepatan front side bus 800 MHz (200 MHz, quad pumped).

Paxville MP

Versi multiprosesor dari Paxville DP adalah Paxville MP, yang dirilis pada 1 November 2005. Terdapat dua varian dari Paxville MP, yakni yang memiliki 2048 kilobyte cache level 2 (1024 kilobyte tiap inti) dan yang memiliki 4096 kilobyte cache level 2 (2048 kilobyte tiap inti). Paxville MP yang disebut oleh Intel sebagai Xeon seri 7000, berjalan pada kecepatan antara 2666 MHz hingga 3000 MHz, pada kecepatan front-side bus 667 MHz (166 MHz, quad pumped) atau 800 MHz (200 MHz, quad pumped).

Sossaman

Pada tanggal 14 Maret 2006, Intel merilis lagi prosesor Xeon yang memiliki julukan Sossaman, yang diberi nama Dual-core Xeon Low Voltage (LV). Sossaman membutuhkan daya yang sangat kecil, karena memang menggunakan basis proses produksi Intel Core (sama seperti halnya prosesor notebook) yang hemat daya. Meskipun demikian prosesor ini tetap menawarkan kinerja yang menawan.

Sossaman mendukung hingga 2 prosesor (DP), yang menawarkan teknologi virtualisasi secara perangkat keras (Vanderpool Technology/VT), berjalan pada kecepatan bus 667 MHz (166 MHz, quad pumped), dan memiliki dua buah inti dalam prosesornya. Meskipun demikian, prosesor ini adalah prosesor 32-bit, sehingga tidak dapat menjalankan perangkat lunak 64-bit.

Karena hanya mendukung aplikasi 32-bit, Intel pun meninggalkan teknologi Sossaman, dan Sossaman pun tidak diperbarui dengan prosesor Xeon yang baru.

Dempsey

Pada tanggal 23 Mei 2006, Intel merilis kembali prosesor Intel Xeon dual-core, yang disebut sebagai Intel Xeon seri 5000 (memiliki nama kode Dempsey). Dempsey merupakan prosesor Intel Xeon 65 nanometer yang berbasis mikroarsitektur Intel NetBurst, yang identik dengan prosesor Intel Pentium D “Presler”, dengan tambahan dukungan multiprosesor. Dempsey memiliki kecepatan dari 2666 MHz hingga 3733 MHz (model 5030 hingga 5080). Beberapa model memiliki kecepatan front-side bus 667 MHz (166 MHz, quad pumped) dan model lainnya bekerja pada kecepatan front side bus 1066 MHz. Dempsey menawarkan cache level 2 yang besar, yakni 4096 kilobyte (2048 kilobyte tiap inti).

Selain Dempsey yang standar, Intel juga merilis Dempsey yang hemat energi, yang berkecepatan 3200 MHz pada kecepatan front side bus 1066 MHz (model 5063). Dempsey pula lah yang menggunakan soket terbaru, menggantikan soket 603/604, yang disebut sebagai Socket J atau LGA 771.

Tulsa

Tulsa merupakan penerus dari Paxville MP, yang dirilis pada tanggal 29 Agustus 2006. Tulsa memiliki nomor seri 7100, yang dibangun dengan menggunakan proses manufaktur 65 nanometer dengan jumlah cache level 2 2048 kilobyte (1024 kilobyte untuk tiap intinya) serta memiliki cache level 3 hingga 16384 kilobyte. Tulsa menggunakan Socket 604.

Tulsa dirilis dalam dua jenis: N dan M. Jenis N memiliki kecepatan front-side bus 667 MHz (166 MHz, quad-pumped) yang berkecepatan antara 2500 MHz hingga 3333 MHz (7110N-7140N), sementara jenis M berjalan pada 800 MHz (200 MHz, quad-pumped) yang memiliki frekuensi 2600 MHz hingga 3400 MHz (Model 7110M-7140M). Cache level 3 bervariasi antar setiap model, yang berkisar antara 4096 kilobyte hingga 16384 kilobyte.

Intel Xeon (basis Intel Core Microarchitecture)

Woodcrest

Pada tanggal 26 Juni 2006, Intel kembali merilis Intel Xeon dual-core terbaru, yang disebut sebagai Woodcrest (dengan nomor seri 5100). Prosesor ini merupakan prosesor Intel Xeon yang telah berbasiskan teknologi Intel Core Microarchitecture. Prosesor ini adalah versi prosesor server dan workstation untuk prosesor Intel Core 2 (Conroe). Intel mengklaim bahwa prosesor ini mampu menawarkan kinerja yang 80% lebih cepat, dengan pengurangan daya hingga 20%, jika dibandingkan dengan Intel Pentium D.

Woodcrest memiliki kecepatan front side bus sebesar 1333 MHz, meski beberapa model sepert 5110 dan 5120 memiliki kecepatan front side bus 1066 MHz. Kecepatan prosesor tercepat adalah 3000 MHz. Semua Woodcrest menggunakan socket J (LGA 771), dan memiliki Thermal Design Power (TDP) 65 Watt, yang lebih rendah dari generasi sebelumnya yang memiliki TDP 130 Watt. Meskipun demikian, beberapa model memiliki nilai TDP yang berbeda seperti model 5160 menggunakan 80 Watt atau model 5148LV sebesar 40 Watt.

Semua Woodcrest mendukung arsitektur x86-64 (EM64T), XD-bit, dan teknologi virtualisasi, dengan fitur demand-based switching (khusus pada Intel Xeon 5140). Woodcrest memiliki 4096 kilobyte cache level 2 yang digunakan bersama-sama oleh setiap inti prosesor.

Intel Core 2 Duo

Intel Core 2 Duo adalah sebuah mikroprosesor yang dirilis oleh Intel Corporation pada tanggal 27 Juli 2006. Pada saat pengembangannya, prosesor ini memiliki nama kode Conroe dan Allendale.
Nama Prosesor Intel Core 2 Duo
Nama kode Conroe, Allendale, Wolfdale, Merom, Penryn, (dua inti) Kentsfield, Yorkfield, (empat inti)
Dirilis 27 Juli 2006
Segmen Pasar Desktop, Laptop
Mikroarsitektur Intel Core Microarchitecture
Set instruksi x86, MMX, SSE, SSE2, SSE3, SSE4 (SSE4 hanya untuk prosesor berdasarkan core penryn) VT, EM64T, HT (hanya seri Intel Core 2 Extreme)
Front Side bus 1066 MHz, 1333 MHz (seri conroe terbaru)
Jumlah inti prosesor 2 core, atau 4 core
Interkoneksi ke motherboard Land Grid Array (LGA), 775-pin
Jumlah Transistor Conroe:291 juta
Allendale:
Teknologi manufaktur 65 nanometer (Conroe, Allandle, Merom, kentsfield) & 45 nanometer (Wolfdale, Yorkfield, Penryn)
Cache Level-1
Cache Level-2 Yorkfield : 12 Megabyte
Kentsfield : 8 Megabyte
Wolfdale : 6 Megabyte
Conroe:4 Megabyte
Allendale: 2 Megabyte
Cache Level-3 Tidak ada
Chipset pendukung Intel 975X, Intel 965, Intel 945 (beberapa versi), nVidia nForce 680i

Kinerja prosesor ini menang telak cukup jauh jika dibandingkan dengan prosesor Intel Pentium D seri Presler apalagi Pentium D seri Smithfield yang masih menggunakan mikroarsitektur Intel NetBurst. Jika dibandingkan dengan seterunya, AMD Athlon FX 60, sebuah prosesor Intel Core 2 Duo berkecepatan 2400 MHz mengungguli prosesor tersebut dengan perbedaan kinerja kira-kira 15%. Jika prosesor AMD Athlon FX tersebut di-overclock menjadi 3.4 GHz, prosesor tersebut unggul tipis dibandingkan Core 2 Duo 2400 MHz. Ini berarti prosesor Intel Core 2 Duo jauh lebih efisien dibandingkan dengan pendahulunya dalam rangka mengeksekusi instruksi.

Intel Itanium

Intel Itanium adalah sebuah prosesor 64-bit yang dikembangkan oleh Intel dan Hewlett-Packard, yang menggunakan arsitektur IA-64 (Intel Architecture 64-bit). Pada saat dikembangkan, prosesor ini diberi nama kode prosesor Merced, dan dirilis pada tanggal 29 Mei 2001. Prosesor ini ditujukan untuk pasar high-end server yang membutuhkan kinerja tinggi dan bersifat mission-critical.

Prosesor ini benar-benar baru (bukan penerus prosesor Intel x86), karena memang Intel mendesain prosesor ini dengan bantuan Hewlett-Packard. Arsitektur yang digunakan adalah arsitektur gabungan dari dua prosesor dengan arsitektur RISC, yakni HP PA/RISC dan Intel 860 yang kurang laku di pasaran.

Secara umum, fitur-fitur yang diusung oleh prosesor Intel Itanium adalah sebagai berikut:

* Prosesor 64-bit murni. Meskipun demikian, ia dapat melakukan eksekusi terhadap kode 32-bit Intel x86 melalui teknologi yang disebut dengan IA-32 Execution Layer (IA-32 EL), meski kinerjanya kurang mengesankan.
* Mampu mengakses memori fisik hingga 16 Terabyte (menggunakan 44-bit address bus)
* Teknologi EPIC (Explicitly Parallel Instruction Computing), yang memungkinkan prosesor Itanium dapat melakukan 20 operasi tiap siklusnya
* Dua buah unit integer, dan dua buah unit memori yang dapat mengeksekusi hingga empat instruksi tiap detak
* Dua buah unit floating-point, yang dalam Itanium disebut sebagai FMAC (Floating-Point Multiply Accumulate) yang mampu menangani hingga 82 operand, dan mampu melakukan eksekusi dua operasi tiap detak.
* Dua tambahan unit MMX yang masing-masing mampu melakukan dua operasi floating-point. Selain itu unit ini juga mampu melakukan eksekusi terhadap delapan operasi floating-point presisi tunggal yang dapat dieksekusi tiap siklus.
* Memiliki 128 register integer, 128 register floating point, 8 register pencabangan (branch register), serta 64 register predikasi (predication)

Prosesor Itanium melakukan pengumpulan terhadap instruksi-instruksi yang hendak dieksekusi. Tiga instruksi 41-bit akan dikelompokkan menjadi 1 buah instruksi 128-bit dan 5-bit tambahan yang disebut dengan template yang menentukan informasi (yang dibuat oleh kompiler bahasa pemrograman) tentang bagaimana instruksi-instruksi tersebut dapat dieksekusi secara paralel. Pengelompokan ini, dinamakan dengan instruction bundling (pembundelan instruksi). Informasi dalam template digunakan oleh prosesor untuk menjadwalkan eksekusi instruksi secara paralel pada unit FMAC untuk menjalankan operasi superskalar. Fitur seperti ini disebut dengan Explicitly Parallel Instruction Computing (EPIC) yang dapat dianggp sebagai perluasan terhadap konsep desain instruksi Very Long Instruction Word (VLIW). Dalam arsitektur instruksi VLIW, setiap instruksi menetapkan sejumlah operasi yang berbeda yang dapat diterapkan secara paralel terhadap setiap operand yang bersifat mandiri.
Nama Prosesor Intel Itanium
Nama Kode Prosesor Merced
Kisaran kecepatan 733 MHz, 800 MHz
Proses manufaktur 180 nanometer
Cache Level-1 32 Kilobyte (16 KB data cache ditambah 16 KB instruction cache yang mampu mengirimkan dua instruction bundle [256-bit] tiap siklus)
Jenis Cache Level-1 Set Associative, 4-way, dengan ukuran blok 32 byte
Cache Level-2 96 Kilobyte, on die, yang berjalan pada kecepatan penuh
Jenis Cache Level-2 Set Associative, 6-way, dengan ukuran blok 64 byte
Cache Level-3 2048 KB atau 4096 KB on-cartridge, yang berjalan pada kecepatan penuh
Jenis cache Level-3 Set Associative, 4-way. Berkomunikasi dengan cache level-2 dengan lebar bandwidth 128-bit, sehingga menghasilkan throughput maksimal 12,8 Gigabyte/s.
Kecepatan Front Side Bus 266 MHz
Lebar jalur memory bus 64 bit
Maksimum bandwidth memori 2128 MByte/s
Jumlah transistor 25 juta (inti prosesor), ditambah 150 juta transistor (untuk 2048 KB cache Level-3) atau 300 juta (untuk 4096 KB cache Level-3)
Jenis Package prosesor Cartridge (sama seperti Pentium II/III), yang dinamakan dengan Pin Array Cartridge (PAC). Cartridge yang digunakan mencakup cache Level-3.
Intekoneksi ke motherboard Socket 418 pin (bukan slot, seperti Pentium II/III).
Berat package prosesor kira-kira 170 gram

Prosesor Itanium dan Itanium 2 didukung oleh beberapa sistem operasi, di antaranya adalah Microsoft Windows XP 64-bit Edition, dan Windows 2000 Advanced Server Limited Edition 2002 dari Microsoft Corporation; GNU/Linux (yang disuplai oleh beberapa pembuat distro mayor, semacam Red Hat, SuSE, Caldera, Debian, dan Turbo Linux), serta dua versi UNIX, yakni Hewlett-Packard HP/UX dan IBMAIX. Jenis sistem operasi yang mendukung IA-32 EL adalah Windows Server 2003 Enterprise Edition, Windows Server 2003 Data Center Edition, Windows XP 64-bit Edition, serta beberapa distribusiGNU/Linux yang baru yang menggunakan versi kernel 2.6.x.

SUMBER : http://itcompare.wordpress.com