Apa sebenarnya makhluk yg bernama bandwidth tersebut ? Di dunia analog  (komunikasi analog, seperti halnya radio dan televisi saat ini)  bandwidth dikenal sebagai : range frekuensi (dari min ke maks) yang  digunakan oleh sinyal pembawa (carrier) informasi, satuanya hz (heartz).  Tetapi di dunia digital (komunikasi digital, seperti halnya komputer  dan internet) defenisinya tidak sama, dalam hal ini bandwidth adalah :  jumlah bit yang dapat dikirimkan per satuan waktu. Di dunia bisnis IT  ada lagi istilah bandwidth volume, yg didefenisikan sebagai ukuran besar  data (space) maksimal yg boleh ditransfer oleh pelanggan melalui  koneksi tersebut. Misalnya jika provider menentukan spec 1 GByte/bulan,  maka ini artinya maksimal data yg dapat anda transfer melalui koneksi  tersebut adalah 1 Giga Byte. Ini tentu berbeda dengan defenisi bandwidth  yang dimaksud pada tulisan ini. 
Berdasarkan defenisi pertama, maka jika bandwidth internet  anda 384kbps artinya dalam satu detik dapat dikirimkan data sebanyak 384  kilo bit (kb). Jika anda memaksa untuk menggunakan satuan Byte (satuan  yg lebih kita akrabi) maka bagi aja angka tersebut dengan 8 (sebab 1  Byte= 8 bit) sehingga menjadi 384kb/8= 48 kByte. Dan  sekarang kita dapat berkata bahwa dengan bandwidth 384kbps tersebut  dalam waktu 1 detik dapat terkirim data sebesar 48 kB, yg berarti juga  untuk data sekitar 500 kB (genapan dari 480 kb) maka waktunya sekitar 10  detik, dan jika data tersebut 1MB (2 x 500kB) maka waktunya menjadi 20  detik (2 x 10). Hitungan ini cuma kira2 saja dan tentu saja masih sangat  kasar. Kenapa kasar ? Karena ternyata 1 kilo (K) dalam IT tidak  benar-benar 1000 (seribu), dan 1 mega (M) tidak benar2 1000.000  (sejuta). Tepatnya di dunia IT 1 kilo itu adalah 1024 dan 1 mega adalah =  1048576. Dalam kaitan dengan masalah transfer data bit di atas,  ternyata selama proses transfer terjadi, terlibat juga (ikut ditransfer)  bit-bit lain (misalnya bit pengontrol transmisi), sehingga bit yg  ditransfer melebihi dari data yg sesungguhnya. Belum lagi masalah  propogasi (tergantung media) dan delay antrian (masalah kelincahan  device perantara) yang turut juga menentukan waktu transfer (latency)  ini.
Ah… ini kok jadi terlampau teknis …  
 
 
 —
Baiklah, kembali ke pertanyaan awal di atas,“Kenapa  koneksi internet menjadi lambat ?“.
—
Ini pertanyaan standar yg sering diajukan para user ke  provider, ke admin, atau ke petugas IT lain yg sejenis. Ini  bisa saja terjadi karena user merasa ada ketidak-wajaran akibat dari  defenisi kewajaran berinternet yang dia pahami, dan/atau akibat  rangsangan nafsu yg kelewat tinggi dalam hal ber-internet-ria-an  tersebut. 
Napa ini terjadi ya ? Maksudnya tentu napa lemot, bukan  masalah nafsu tinggi itu lho.  
 Kalo masalah nafsu tinggi tersebut, itu  mah masalah lain. Bukankah di bulan ramadhan kmaren kita  telah lolos di pelatihannya ? 
 
 Untuk memahami fenomena ini tentu kita sebaiknya mencari  informasi yg se-objektif-nya, karena kalo tidak, akan ada-ada saja yang  mengeruk di air yg keruh sebagai celah pemanfaatan bahkan semacam  pemaksaan agar terjadi deal bisnis [baru]. 

Baik,
saya menawarkan corat-coret berikut untuk mengulas  permasalahannya dan mengajak anda berdiskusi (menambah informasi)  melalui pemaparan sejumlah alasan yg pernah saya ditemui. Mungkin saja lambatnya  (ke-lemotan) koneksi internet anda akibat dari beberapa hal berikut :
1.   Karena besar bandwidth yang disewa dengan jumlah  terminal yang menggunakannya berada di bawah standar kenyamanan. Misal bandwidth yang  anda sewa 256kbps dan terminal yang lagi konek ke internet 50, maka  rata-rata (jika memang rata) akan mendapat 256/50 = 5.12 kbps. Ini  berada dalam level ketidaknyamanan berinternet (<10kbps), jika  sekedar dikaitkan dengan bandwidth saja.
Saran cara mengatasinya : tentu dengan  menaikkan besar bandwidth yg disewa. Sejumlah provider untuk kalangan  corporate menawarkan bandwidth mulai dari 64kbps, 128kbps, 256kbps,  512kbps, 1Mbps, dan seterusnya. Tawaran besaran bandwidth ini juga  diiringi dengan tawaran rasio-nya seperti : 1:1 (clear), 1:4, 1:8, 1:16  dan seterusnya. Akhirnya anda juga akan ditawari dengan sejumlah cara  (media) koneksi jika memang alternatif lain dimiliki oleh provider  tersebut, katakanlah apakah melalui : wireless, kabel atau fo.
2.  Karena sejumlah  terminal/user menggunakan bandwidth melebihi jatah rata2 yang semestinya,  sehingga sebagian user kehilangan jatah nyamannya. Misal bandwidth yang  disewa 256kbps dan terminal yang lagi menggunakan hanya 20, berarti  rata2 semestinya mendapat 256kbps/20 = 12.8kbps, dan ini berada dalam  zona kenyamanan (>10kbps). Tetapi ternyata ada beberapa user yang  aktivitasnya sangat mnyedot bandwidth, misal aktivitas download, upload  dan turunannya yg semacam itu, maka terganggulah kenyamanan teman2 lain  sesama komunitas.
Saran cara mengatasinya : Setiap user  diberitahu agar mau menahan nafsu downloadnya atau gunakan  bandwidth/user/service management, yaitu semacam aplikasi yg diletakkan  di server yg dapat mengontrol bandwidth, dan service yg digunakan oleh  setiap user/client.
3. Bandwidth yang disewa  cukup besar (misal 384kbps) tetapi oleh karena tidak clear (1 : 1) maka  bandwidth tersebut berbagi pakai dengan tetangga sebelah. Misal jika  anda menyewa bandwidth 1:4, ini artinya ada 3 tetangga lain  di luar corporate anda yg juga menggunakan jatah tersebut. Layanan  Speedy yang ditawarkan PT. Telkom kabarnya ( dari hasil ngobrol dgn  salah seorang petugas lapangan) ternyata memiliki ratio 1:8. Beberapa  provider internet [swasta] umumnya secara terang2 an menyatakan pilihan  (menu) ratio bandwidth yang diperdagangkannya.
Saran cara mengatasinya : Sewa-lah bandwidth yg  clear (1:1), atau jika tidak mampu berdoalah agar tetangga anda di  sebelah (untuk 1:8 berarti anda memiliki 7 tetangga) tidak menggunakan  internet seheboh (serakus) para user di corporate anda.
4.  Karena traffik internet  secara keseluruhan (situasi di tengah perjalanannya) memang lagi padat.  Internet adalah interkoneksi berbagai jaringan melalui suatu device  utama yg disebut dengan router. Perjalanan data menuju tujuannya akan  ditransfer melalui satu router ke router lain. Jika router2 tersebut  gagal menentukan jalur terbaik bagi lintasan data anda, maka bisa saja  data tersebut berputar dari satu lokasi ke lokasi lain sebelum  [benar-benar] tiba ke tujuannya.
Saran cara mengatasinya : Biasakan baca  bismillah setiap di awal bekerja… Artinya berdoalah agar setiap data  milik anda akan melewati jalur yg lurus dan benar, dan diridhai-NYA.     
  
 
  5.  Karena server yg sedang  anda akses dalam kondisi sangat sibuk dalam melayani client lain yg juga  turut mengakses. Misal anda lagi mengakses server Yahoo dan pada saat  yg sama sejumlah besar user lain juga mengakses server Yahoo tersebut  sehingga jadinya anda mendapat waktu antrian yg cukup lama.
Saran cara mengatasinya : Jangan ngotot utk  mengakses server yg lagi sibuk. Gitu aja kok repot. Tapi biasanya untuk  server yg berlevel profesional pasti kinerja dari server tersebut selalu  di-upgrade oleh pengelolanya. Besok2 coba aja lagi. 

6.  Karena komputer yg anda  gunakan terjangkiti penyakit malicious program (virus, trojan  dan sejenisnya) yg mampu me-lemotkan akses anda. Sejumlah manusia2  (programmer) berbakat telah memproduksi program yang sifatnya dapat  melemahkan bahkan merusak sistem. Katakanlah mereka adalah manusia2  hebat yg beraliran hitam dan kita2 adalah korban kehebatan sekaligus  kehitaman mereka.
Saran cara mengatasinya : Cara paling ampuh  agar komputer anda tak terjangkiti ”virus” dari internet adalah dengan  menjauhkan komputer anda dari internet itu sendiri. Ini saran serius  lho, sebab saran ini direkomendasi oleh William Stalling sendiri sebagai  salah satu ahli yg buku2 IT-nya banyak dipakai dimana2. Saran lain anda  diharap berhati2 dalam memilih server yg dikunjungi, karena beberapa  situs seringkali memasang perangkap untuk pengunjungnya. Dan terakhir, pasang juga  program anti virus yg anda percayai.
7.  Karena provider jasa  internet belum paham untuk bermain jujur. Mereka ibaratnya menggunakan  timbangan palsu, di alat timbangannya 1 kilogram padahal aslinya 800  gram. Dalam hal ini kita sendiri sebagai user juga kesulitan untuk  membuktikannya. Tau kenapa ? Karena sampai saat ini tidak ada alat  pengukur bandwidth yang standar atau yg disetujui bersama, cmiiw.
Saran cara mengatasinya : Jika anda (corporate  anda) profesional maka buatlah MoU yg detail (berpihak ke anda) sebelum  deal transaksi benar2 terjadi. Atau dengarkan (koleksi) keluhan2  pelanggan sebelumnya terhadap provider tersebut. Tetapi biasanya,  semakin jujur sang provider maka semakin mahal harga kestabilan  bandwidth yg ditawarkannya. Kejujuran di jaman ini memang mahal, ah ini  memang jaman sial. 

8.  Karena ukuran kenyamanan  berinternet anda di atas rata2. Dalam hal ini kenyamanan bisa berarti  waktu transfer dan bisa juga ditambah dengan kstabilan koneksi. 
Saran cara mengatasinya : Kalo anda membutuhkan  koneksi broadband yakinkan bahwa anda memang benar2 membutuhkannya  (menurut FCC broadband adalah bandwidth 200kbps ke atas, tentu saja  ukuran ini untuk per satu koneksi, bukan keroyokan). Koneksi kualitas  broadband terutama dibutuhkan untuk layanan data streaming  semacam aplikasi video conference. Apakah anda membutuhkan itu ? Jika  tidak, fokuskan aja pada kstabilan koneksi anda.  
 
 
 
0 Komentar