Firewall adalah suatu perangkat yang bisa mengatur lalu lintas data dalam jaringan. Ia bisa menyaring data sehingga hanya data yang dianggap aman yang boleh masuk ke dalam suatu komputer atau jaringan. “Benteng api” itu biasa berfungsi untuk mencegah “serangan” atau “penyelundup” dari luar jaringan.
Tak sekadar itu saja tugas firewall. Perangkat keamanan itu juga bisa digunakan untuk mengontrol akses—siapa yang boleh mengakses jaringan dan siapa yang tidak boleh. Selama beroperasi, ia mencatat semua kejadian dan melaporkannya kepada administrator.
Firewall ada dua macam, yakni personal dan jaringan. Firewall personal didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan. Windows Firewall adalah salah satu contoh aplikasi personal firewall. Sementara Firewall jaringan didesain untuk melindungi jaringan. Firewall jaringan ini ada dua bentuk, bisa berupa hardware, bisa pula berupa software. Ada memang hardware khusus untuk firewall. Tapi, kita juga bisa bikin firewall berupa hardware dengan PC. Nah, kalau di rumah Anda ada PC lama yang nganggur, pakai saja untuk melindungi jaringan komputer di rumah Anda.
Dalam PC itu, kita akan instal suatu software. Tak perlu beli, tinggal download saja—eh tak perlu download juga soalnya ada di CD PCplus edisi ini juga. SmoothWall Express merupakan software gratisan yang cukup andal. Meskipun dibuat berbasis sistem operasi Linux, firewall open source itu tetap tersedia dalam versi Windows.
SmoothWall didesain agar mudah digunakan dan diatur-atur lewat antarmuka berbasis web. Praktis pokoknya. Kita tak perlu punya pengetahuan selevel administrator jaringan kantoran untuk pakai software ini.
Mari kita langsung instal dan pakai.
1. Bakarlah ISO SmoothWall Express ke dalam CD. Kalau SmoothWall Express sudah jadi CD, boot komputer pakai CD tersebut sehingga muncul layar SmoothWall. Tekan “Enter “ sehingga layar berganti tampilan. Sekali lagi, tekan “Enter”.
2. Selanjutnya akan muncul permintaan untuk memasukkan CD SmoothWall Express ke dalam CD-ROM. Berhubung CD yang ada di dalam CD-ROM Anda adalah CD yang benar, langsung saja tekan “Enter”.
3. Kotak dialog selanjutnya memberitahu kalau SmoothWall akan diinstal. Lagi-lagi tekan “Enter”. Selanjutnya akan muncul konfirmasi yang menyatakan bahwa harddisk akan diformat. Setujui saja permintaan tersebut dengan menekan “Enter”. Tunggu sesaat hingga muncul jendela baru yang menyatakan keberhasilan instalasi.
4. Proses selanjutnya adalah mengatur SmoothWall Express. SmoothWall akan menawarkan proses konfigurasi otomatis bila sebelumnya Anda sudah pernah menyeting SmoothWall. Berhubung ini baru konfigurasi yang pertama kali, jawab dengan “No”.
5. Jendela berikutnya akan menanyakan keyboard mapping. Pilih jenis keyboard “UK” dan tekan “Enter” untuk melanjutkan.
6. Masukkan nama untuk “hostname”. Anda bebas menentukan nama hostname ini. Yang jelas, jangan menggunakan karakter khusus seperti spasi, angka, garis bawah. Nama ini yang akan dipanggil di jaringan bila suatu saat Anda ingin mengakses firewall. Secara satandar, hostname akan terisi “smoothwall”.
7. Jendela berikutnya adalah “Default security policy”. Di jendela ini, Anda dapat menentukan seberapa ketat tingkat keamanan yang diterapkan. Pilihan “Open” akan membuat semua akses terbuka. Pilihan “Half-open” membuat sebagian akses dibuka, sebagian lain ditutup. Akses yang ditutup biasanya akses yang dianggap berisiko menimbulkan serangan. Nah, kalau opsi “Closed” akan menutup semua akses. Pilih opsi sesuai dengan tingkat keamanan yang Anda inginkan, lalu tekan “Enter”.
8. Di jendela “Network configuration menu”, pilih “Network configuration type”, lalu tekan “Enter”. Saat jendela ”Network configuration type” terbuka, pilih jenis konfigurasi yang sesuai dengan jaringan Anda. Pilih “Green” kalau jaringan Anda terhubung ke internet lewat modem atau ISDN. Pilih “Green+Red” kalau jaringan Anda terhubung ke Internet melalui kartu jaringan. Kalau jaringan Anda nirkabel dan internetnya terhubung ke internet dengan modem, pilih “Green + Purple (Red is modem/ISDN)”. Pilih “Green + Purple + Red” kalau kartu jaringan Anda terhubung ke jaringan kabel, nirkabel dan internet.
9. Selanjutnya, pilih menu “Drivers and card assignments”. Di sana Anda diminta untuk mengatur kartu jaringan Anda. Konfigurasi yang ada di sini sangat tergantung pada merek dan tipe kartu jaringan yang Anda gunakan. Kalau sudah, tekan “Enter”.
10. Pada jendela berikutnya, pilih “Probe” agar SmoothWall secara otomatis mendeteksi kartu jaringan. Setelah terdeteksi Anda harus menentukan kartu jaringan yang dideteksi itu masuk kategori “Green” atau “Red”. Pilih “Green” dan tekan “Enter”.
11. Tekan “Enter”, untuk kembali ke “Network configuration menu”. Sekarang klik “Address settings”. Pilih “Green” di jendela ini. Saat muncul jendela peringatan, jawab saja dengan “OK”.
12. Selanjutnya Anda akan diminta untuk memasukkan alamat IP berikut network mask-nya pada jendela “Green Interface”. Kalau sudah, klik “OK”.
13. Ulangi langkah 11 dan 12 hingga semua kartu jaringan berhasil dikonfigurasi, baik yang masuk kategori orange ataupun purple. Untuk akses Internet melalui kartu jaringan (RED), pilih opsi “RED” dan tekan “Enter”. Pilih “Static” kalau Anda diberikan IP statik oleh ISP. Pilih DHCP bila Anda menggunakan IP dinamis. Pilih “PPPOE” kalau Anda menggunakan “Point to Point Protocol Over Ethernet” untuk terkoneksi ke ISP. Pilihan ini tergantung pengaturan ISP. Tanyakan saja kepada mereka untuk tahu pasti. Bila kita pilih opsi DHCP, maka kita harus mengisi “hostname DHCP” dari ISP. Kalau kita pakai IP Statik, tentunya kita harus memasukkan alamat IP dan network mask. Bila semuanya sudah lengkap, tekan “OK”.
14. Sekarang saatnya Anda pilih “DNS and Gateway settings”. Masukkan “IP DNS” dan “IP gateway”. Tekan OK dan pilih Done untuk menutup Network Configuration menu.
15. Sekarang Anda akan dibawa ke “Section menu”. Di sini Anda bisa mengatur proksi, ISDN, ADSL, dan DHCP server. Kalau Anda tidak menggunakannya, langsung lewati saja dengan menekan tombol “Finished”.
16. Anda diminta memasukkan pasword administrator sebanyak dua kali. Panjang password minimal 6 karakter dan maksimal 25 karakter. Password ini nantinya dipakai untuk mengatur SmoothWall berbasis web saat konfigurasi awal ini selesai. Terakhir, akan muncul jendela konfirmasi bahwa proses setup telah selesai. Anda bisa menekan OK untuk me-restart PC.
17. Usai me-restart, Anda bisa mengakses SmoothWall Express melalui browser. Masukkan nama komputer atau alamat IP si firewall di browser, misalnya: http://smoothwall:81 atau https://192.168.0.2:441. Anda bisa mengakses server melalui port 441 via HTTPS atau port 81 via HTTP. Saat muncul peringatan mengenai sertifikat digital, setujui sertifikat tersebut.
18. Masukkan admin sebagai username dan isikan passwordnya sesuai dengan password yang telah Anda tentukan pada proses konfigurasi di awal instalasi. Halaman SmoothWall menampilkan konfigurasi IP dan lalu lintas data yang telah berjalan seperti. Untuk selanjutnya, perubahan konfigurasi firewall bisa dilakukan melalui antar muka berbasis web ini. Tidak perlu pusing lagi dengan konfigurasi yang ruwet di awal
Tak sekadar itu saja tugas firewall. Perangkat keamanan itu juga bisa digunakan untuk mengontrol akses—siapa yang boleh mengakses jaringan dan siapa yang tidak boleh. Selama beroperasi, ia mencatat semua kejadian dan melaporkannya kepada administrator.
Firewall ada dua macam, yakni personal dan jaringan. Firewall personal didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan. Windows Firewall adalah salah satu contoh aplikasi personal firewall. Sementara Firewall jaringan didesain untuk melindungi jaringan. Firewall jaringan ini ada dua bentuk, bisa berupa hardware, bisa pula berupa software. Ada memang hardware khusus untuk firewall. Tapi, kita juga bisa bikin firewall berupa hardware dengan PC. Nah, kalau di rumah Anda ada PC lama yang nganggur, pakai saja untuk melindungi jaringan komputer di rumah Anda.
Dalam PC itu, kita akan instal suatu software. Tak perlu beli, tinggal download saja—eh tak perlu download juga soalnya ada di CD PCplus edisi ini juga. SmoothWall Express merupakan software gratisan yang cukup andal. Meskipun dibuat berbasis sistem operasi Linux, firewall open source itu tetap tersedia dalam versi Windows.
SmoothWall didesain agar mudah digunakan dan diatur-atur lewat antarmuka berbasis web. Praktis pokoknya. Kita tak perlu punya pengetahuan selevel administrator jaringan kantoran untuk pakai software ini.
Mari kita langsung instal dan pakai.
1. Bakarlah ISO SmoothWall Express ke dalam CD. Kalau SmoothWall Express sudah jadi CD, boot komputer pakai CD tersebut sehingga muncul layar SmoothWall. Tekan “Enter “ sehingga layar berganti tampilan. Sekali lagi, tekan “Enter”.
2. Selanjutnya akan muncul permintaan untuk memasukkan CD SmoothWall Express ke dalam CD-ROM. Berhubung CD yang ada di dalam CD-ROM Anda adalah CD yang benar, langsung saja tekan “Enter”.
3. Kotak dialog selanjutnya memberitahu kalau SmoothWall akan diinstal. Lagi-lagi tekan “Enter”. Selanjutnya akan muncul konfirmasi yang menyatakan bahwa harddisk akan diformat. Setujui saja permintaan tersebut dengan menekan “Enter”. Tunggu sesaat hingga muncul jendela baru yang menyatakan keberhasilan instalasi.
4. Proses selanjutnya adalah mengatur SmoothWall Express. SmoothWall akan menawarkan proses konfigurasi otomatis bila sebelumnya Anda sudah pernah menyeting SmoothWall. Berhubung ini baru konfigurasi yang pertama kali, jawab dengan “No”.
5. Jendela berikutnya akan menanyakan keyboard mapping. Pilih jenis keyboard “UK” dan tekan “Enter” untuk melanjutkan.
6. Masukkan nama untuk “hostname”. Anda bebas menentukan nama hostname ini. Yang jelas, jangan menggunakan karakter khusus seperti spasi, angka, garis bawah. Nama ini yang akan dipanggil di jaringan bila suatu saat Anda ingin mengakses firewall. Secara satandar, hostname akan terisi “smoothwall”.
7. Jendela berikutnya adalah “Default security policy”. Di jendela ini, Anda dapat menentukan seberapa ketat tingkat keamanan yang diterapkan. Pilihan “Open” akan membuat semua akses terbuka. Pilihan “Half-open” membuat sebagian akses dibuka, sebagian lain ditutup. Akses yang ditutup biasanya akses yang dianggap berisiko menimbulkan serangan. Nah, kalau opsi “Closed” akan menutup semua akses. Pilih opsi sesuai dengan tingkat keamanan yang Anda inginkan, lalu tekan “Enter”.
8. Di jendela “Network configuration menu”, pilih “Network configuration type”, lalu tekan “Enter”. Saat jendela ”Network configuration type” terbuka, pilih jenis konfigurasi yang sesuai dengan jaringan Anda. Pilih “Green” kalau jaringan Anda terhubung ke internet lewat modem atau ISDN. Pilih “Green+Red” kalau jaringan Anda terhubung ke Internet melalui kartu jaringan. Kalau jaringan Anda nirkabel dan internetnya terhubung ke internet dengan modem, pilih “Green + Purple (Red is modem/ISDN)”. Pilih “Green + Purple + Red” kalau kartu jaringan Anda terhubung ke jaringan kabel, nirkabel dan internet.
9. Selanjutnya, pilih menu “Drivers and card assignments”. Di sana Anda diminta untuk mengatur kartu jaringan Anda. Konfigurasi yang ada di sini sangat tergantung pada merek dan tipe kartu jaringan yang Anda gunakan. Kalau sudah, tekan “Enter”.
10. Pada jendela berikutnya, pilih “Probe” agar SmoothWall secara otomatis mendeteksi kartu jaringan. Setelah terdeteksi Anda harus menentukan kartu jaringan yang dideteksi itu masuk kategori “Green” atau “Red”. Pilih “Green” dan tekan “Enter”.
11. Tekan “Enter”, untuk kembali ke “Network configuration menu”. Sekarang klik “Address settings”. Pilih “Green” di jendela ini. Saat muncul jendela peringatan, jawab saja dengan “OK”.
12. Selanjutnya Anda akan diminta untuk memasukkan alamat IP berikut network mask-nya pada jendela “Green Interface”. Kalau sudah, klik “OK”.
13. Ulangi langkah 11 dan 12 hingga semua kartu jaringan berhasil dikonfigurasi, baik yang masuk kategori orange ataupun purple. Untuk akses Internet melalui kartu jaringan (RED), pilih opsi “RED” dan tekan “Enter”. Pilih “Static” kalau Anda diberikan IP statik oleh ISP. Pilih DHCP bila Anda menggunakan IP dinamis. Pilih “PPPOE” kalau Anda menggunakan “Point to Point Protocol Over Ethernet” untuk terkoneksi ke ISP. Pilihan ini tergantung pengaturan ISP. Tanyakan saja kepada mereka untuk tahu pasti. Bila kita pilih opsi DHCP, maka kita harus mengisi “hostname DHCP” dari ISP. Kalau kita pakai IP Statik, tentunya kita harus memasukkan alamat IP dan network mask. Bila semuanya sudah lengkap, tekan “OK”.
14. Sekarang saatnya Anda pilih “DNS and Gateway settings”. Masukkan “IP DNS” dan “IP gateway”. Tekan OK dan pilih Done untuk menutup Network Configuration menu.
15. Sekarang Anda akan dibawa ke “Section menu”. Di sini Anda bisa mengatur proksi, ISDN, ADSL, dan DHCP server. Kalau Anda tidak menggunakannya, langsung lewati saja dengan menekan tombol “Finished”.
16. Anda diminta memasukkan pasword administrator sebanyak dua kali. Panjang password minimal 6 karakter dan maksimal 25 karakter. Password ini nantinya dipakai untuk mengatur SmoothWall berbasis web saat konfigurasi awal ini selesai. Terakhir, akan muncul jendela konfirmasi bahwa proses setup telah selesai. Anda bisa menekan OK untuk me-restart PC.
17. Usai me-restart, Anda bisa mengakses SmoothWall Express melalui browser. Masukkan nama komputer atau alamat IP si firewall di browser, misalnya: http://smoothwall:81 atau https://192.168.0.2:441. Anda bisa mengakses server melalui port 441 via HTTPS atau port 81 via HTTP. Saat muncul peringatan mengenai sertifikat digital, setujui sertifikat tersebut.
18. Masukkan admin sebagai username dan isikan passwordnya sesuai dengan password yang telah Anda tentukan pada proses konfigurasi di awal instalasi. Halaman SmoothWall menampilkan konfigurasi IP dan lalu lintas data yang telah berjalan seperti. Untuk selanjutnya, perubahan konfigurasi firewall bisa dilakukan melalui antar muka berbasis web ini. Tidak perlu pusing lagi dengan konfigurasi yang ruwet di awal
0 Komentar