Rahasia Besar: Menjadi Manusia Paling Dicintai

20.14
Tak ada satu insan manusiapun yang ingin dibenci atau dikucilkan di muka bumi ini. Begitupun halnya saya dan anda. Semua ingin yang terbaik untuk dirinya dan kehidupannya. Inilah ego manusia yang dikodratkan bagi dirinya sendiri sejak ia dilahirkan di kehidupan palsu ini.
Suatu ketika, saat sedang duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar (SD) kita, guru mata pelajaran favorit kita itu menggembar-gemborkan kalimat ini "Manusia Adalah Makhluk sosial". Kemudian nalar polos kita bagaikan mendapat guncangan dahsyat dari kalimat kelas berat bagi neuron-neuron di dalam belahan otak kecil kita. Apa maknanya? kepolosan kita bertanya-tanya.
Dan hingga beberapa kali kalimat mantra itu melayang mesra di telinga kecil kita dan menghampiri rasa penasaran kita yang tinggi itu setiap kali masuk kelas mengikuti pelajaran selama masa-masa emas keceriaan di sekolah. Dan akhirnya kalimat itu menempeli benak kita, membuatnya tak asing lagi bagi pikiran inovatif kita. kita tahu mengucapnya dan maknanya.


Hingga dewasa, kalimat itu senantiasa bersemayam di balik susunan sistem saraf kita ini. Dan kita akan dengan sangat lancar menjawabnya ketika seseorang menanyakan maknanya kepada kita. "Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain". Lancar sekali kita mengucapnya bagaikan hal yang berada diluar kepala kita meskipun dalam versi bahasa yang paling sederhana.
Namun ada satu hal yang kurang sebenarnya. Ada sesuatu hal yang tidak kita pelajari dari sana, yakni bagaimana mengaplikasikannya dan dengan cara kreatif mengkonversi sifat kesosialan ini menuju keadaan kebahagian yang menguntungkan kita tanpa ada unsur egoisme yang menyertainya. Atau dengan kata lain, bagaimana sifat ini bisa membuat kita bahagia? Inilah yang kurang. Saya tidak tahu siapa yang salah untuk itu, apakah guru pelajaran sosial kita lupa mengajarkannya? atau kurikulum pendidikan kita pada saat itu menganggapnya tidak lebih penting dari sekedar proses menghapal susunan kalimatnya? atau justru kita yang melupakannya.
Tapi sudahlah. tak ada gunanya menyalahkan sebuah kesalahan, seperti halnya tekhnis yang selalu disalahkan. Satu hal yang krusial yang harus kita lakukan saat ini adalah bagaimana melengkapi kekurangan yang ada itu. Dan ini sangat sederhana sebab melengkapi apa yang kurang pada diri anda, bukan serumit melengkapi kekurangan sebuah sistem politik atau supremasi hukum suatu negara.
Untunglah ilmuwan-ilmuwan kita telah terlebih dahulu mempelajarinya. Bukan lagi tentang bagaimana menghapal materi pelajaran sosial yang bagi sebagian orang progresif adalah sangat membosankan, tetapi lebih kepada bagaimana implementasi yang nyata bisa memberikan kontribusi positif dalam pencapaian impian mulia kita.
Dan untuk itu, kita akan mempelajari rahasia besar ini. Yakni Bagaimana menjadi manusia paling dicintai oleh siapapun, di manapun, dan dalam keadaan seperti apapun kita. Pelajaran ini diungkap oleh salah seorang pakar relationship, Les Gibling dalam buku kecilnya "Skill With People".
Les Gibling menyatakan untuk menjadi manusia paling dicintai atau mengetahui rahasia besar itu, hanyalah bagaimana memahami kodrat manusia seadanya. Memahami kodrat manusia hanyalah masalah mengakui manusia itu sebagaimana adanya; bukan apa yang anda pikirkan tentang mereka. 
Banyak sekali orang yang terjebak di tempat mereka sendiri dan tak bisa ke mana-mana, hanya karena mereka menempatkan orang lain pada posisi yang keliru. Mereka memandang orang lain sebagai dewa yang memiliki kemampuan segalanya, dan di sisi lain memandang orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri.
Seseorang itu, sama halnya dengan anda. Jadi mengapa anda harus memandangnya lebih atau kurang dari anda.  Hanya sesimple itu.
Jadi mari kembali berkaca pada diri kita untuk menjadi dicintai orang lain anda tidak perlu belajar hingga sampai ke mana-mana cukup dari diri anda dan itu gratis.
Jadi apa rahasia besarnya?
Seperti yang saya katakan sebelumnya, anda akan menemukannya dengan sedikit eksplorasi diri pribadi. Saya sedikit mungkin akan membantu, namun selanjutnya andalah pemenangnya. Coba kita berpikir sejenak, sebagai upaya eksplorasi diri yang sederhana itu. Pernahkah anda memikirkan, adakah hal yang membuat anda begitu bersemangat ketika membicaran suatu topik dengan orang lain? Dan membuat anda begitu menghargai orang itu? Apa itu?
Anda menemukannya? belum? ayolah! ini pertanyaan paling gampang yang pernah ditanyakan kepada anda. Bagaimana dengan ini, pernahkah anda memperhatikan kata apa yang paling dominan dalam sebuah pembicaraan yang kompleks?
Atau, Bagaimana perasaan anda jika saya menanyakan ini. "Hey kawan bagaimana dirimu?" Anda menemukannya?
Ya... itu maksud saya. Anda akan sangat bersemangat ketika membicarakan diri anda sendiri, anda jadi begitu menghargai orang yang mendengarkan anda menceritakan prestasi yang pernah anda raih di pekerjaan anda sebelumnya. Dan kemudian kata yang paling sering muncul dari sebuah percakapan adalah "saya" dan kawan-kawannya. Artinya ada kecenderungan untuk menonjolkan diri masing-masing. Jika demikian bagi anda, maka demikian juga bagi saya, dan sama halnya dengan orang-orang di luaran sana yang siap memberikan anda cinta.
Maka Inilah Rahasianya: 
"Orang sepuluh ribu kali lipat cenderung lebih tertarik pada diri mereka pribadi dari pada orang lain"
Hanya ini, dan anda akan menjadi manusia paling dicintai dimanapun anda berada. Bagaimana implementasinya? buat mereka berbicara tentang diri mereka sendiri dan anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan.
Terkesan sangat sederhana, namun saya yakin kita akan sedikit kesulitan pada tahap realisasinya. Namun berlatihlah. Dan ingat ini, jika anda mengorbankan kepuasan pribadi yang anda rasakan dengan membiarkan orang lain berbicara tentang diri mereka, keluarga, dan pengalaman mereka, maka anda akan mendapatkan imbalan yang lebih dari setimpal. Selamat menjadi orang yang dicintai!
Previous
Next Post »
0 Komentar