Di jalan cinta, para pencinta mengorbankan diri demi mendapatkan yang dikasihi. Segenap orang suci yang mabuk anggur cinta telah mengorbankan diri mereka di jalan cinta.- Syeikh Muzaffir
Cinta adalah melihat apa yang baik dan indah dalam segala sesuatu. Mencintai adalah belajar dari segala sesuatu, melihat anugerah Allah dan kemurahan Allah dalam segala sesuatunya. Mencintai adalah mensyukuri segala rahmat Allah.
Kita boleh menjajaki beratus-ratus hal, tetapi cukup cinta saja yang akan membebaskanmu dari dirimu. Karena itu janganlah berpaling dari cinta, bahkan dari cinta samaran dunia sekalipun, sebab itulah persiapan menuju Kebenaran tertinggi.
Cinta adalah derita yang istimewa dan membahagiakan. Barang siapa memiliki cinta didalam hati akan mengetahui rahasia Illahi. Karena ciptaan Allah yang terampuh dan terkuat adalah cinta.
Jadilah tawanan cinta agar mendapatkan kebebasan sejati, terbebas dari kebekuan dan pemujaan diri. Walau kita mencoba ribuan hal di dunia ini, hanya cinta yang akan membebaskan kita dari perbudakan diri kita sendiri.
Suatu Sore…..
Hal yang bisa mengantarkan seseorang ke tingkatan “orang yang dicintai” adalah setelah ia mencapai tingkatan “orang yang mencintai”. - Abdul Aziz Mustafa
Suara yang lembut dia…. perlahan berdesir ditelingaku dan menuju jantung hatiku…..
Dia bertanya ,”Kamu cintai ga sama aku ?”
Dia bertanya ,”Kamu cintai ga sama aku ?”
Aku menjawab perlahan, “Ya, aku cinta sama kamu…”
Kembali dia bertanya ,”Kamu benci ga sama dia (mantanku) yang gitu tega sama kamu ?”
Ku jawab ,”Tidak, aku tidak membencinya”… dan aku berkata dalam hati….. “cintaku kepadamu tidak menyisakan waktu bagiku untuk membencinya.”
Dan aku seringkali mengatakan kepada dia “aku sayang kamu….”, mungkin sudah tak terhitung banyaknya, karena itu yang aku lihat dan tertulis di ruang matanya.
Beberapa kali dia juga bertanya padaku “Gimana cara aku bikin kamu bahagia ? aku harus gimana ?”
Setiap kali ku jawab dengan perkataan ,”Buat diri kamu bahagia, maka aku jauh lebih bahagia dari bahagia nya kamu”.
Karena ku tahu mencintai adalah meletakkan kebahagiaan kita dalam kebahagiaan pasangan kita.
Hal indah yang aku sadari adalah ternyata cinta adalah caraku berjalan dengan penuh syukur, ketika kulihat dirinya, ketika dapat bertemu dengan nya, ketika dapat tersenyum, ketika hati teriak bahagia, ketika semua hal terjadi bersamanya…. Hatiku seringkali menjerit “Allah Maha Baik, Alhamdulillah terima kasih Ya Allah…”
Bahkan ketika keindahan dan bahagia itu memuncak kadang membuat ku meneteskan air mata bahkan sampai membuatku menangis terisak… dan terucap dalam hati begitu kuat “… Ya Allah…… Engkau Sangat Baik Ya Allah……”
Cinta membuat aku semakin memahami makna kehidupan dan Kuasa Illahi. Mencintai adalah sebuah proses belajar dan membuka pintu untuk mencintai Sang Maha Pencipta, memahami Cinta Illahi.
Kadang aku berpikir “Bagaimana seseorang dapat mencintai Dzat Yang Tak Tampak, sedangkan kepada yang tampak saja dia tidak dapat mencintai dengan benar ?, bahkan enggan untuk memahami arti dari cinta terlebih belajar untuk mencintai dengan benar, bahkan jauh dari kedisiplinan hati ?”
Bukankah Allah Swt sangat mencintai ciptaan Nya ? Maka betapa Allah Swt akan mencintai kita bila kita mencintai dan menjaga dengan benar Ciptaan Nya ?
Siap Melangkah…..
Dua hal yang membuatku berani melangkah dalam cinta pertama dia sangat memahami rona wajahku bagai seorang pelaut memahami samudra, dengan melihat rona wajahku dia mengetahui jelas segala sesuatu tentang diriku,.. hmmm… dia memang unik dan langka…
Hal yang kedua, aku dan dia adalah pasangan yang berbahagia, sangat sering saling senyum, dengan senyuman yang tidak dapat dipahami siapapun kecuali oleh aku dan dirinya….. eheemmm…
Akhirnya kucoba kembali… memanfaatkan hidupku, hatiku dan mataku di jalan cinta. Apakah ini adalah anugerah dari Allah Swt, yang akan membuktikan bahwa masih adanya cinta sejati didunia ini, serta kebahagiaan cinta yang akan aku alami sebelum nafasku berakhir…. Atau kah cobaan yang akhirnya akan mengakhiri kisah hidup ku ?
Aku melangkah dengan satu keyakinan bahwa bila aku melangkah dengan kebersihan hati, niat yang suci serta ketulusan cinta maka kelak akan membawaku menuju Rahasia Ilahi, Kebenaran Sejati.
Kusadari mencintai adalah suatu proses pembelajaran diri dan kedisiplinan hati. Aku pernah berpikir bahwa cinta dan yang di cintai itu berbeda. Kini aku mengerti bahwa keduanya sama.
Jika cinta mewujudkan diri dalam diri kita, sungguh ia berasal dari keindahan. Kita hanyalah cermin belaka dimana keindahan dipantulkan. Keindahan dan pantulannya berasal dari satu sumber yang merupakan kekayaan dan gudang kekayaan yaitu hati.
Tempatnya cinta adalah hati, dan hati adalah emas murni. Keagungan Ilahiah menggosoknya dengan menatapnya, menjadikan terang dan murni. Jejak cahaya keindahan cinta tiada terperi muncul dalam cermin kesalehan hati. Cinta anak manusia hidup dari Cinta Ilahi.
Penting bagi kita untuk memiliki perasaan cinta dalam hati kita, dalam bentuk dan wujud apapun. Penting pula untuk dicintai, namun lebih mudah untuk mencintai daripada di cintai. Jika kita mencinta, maka kelak pasti akan mencapai Sang Kekasih, Sang Maha Pencinta.
Namun perlu diingat bahwa hati yang terbebas dari sakit nya cinta bukanlah hati sama sekali, tubuh yang jauh dari perihnya cinta tidak lain dari sekedar tanah liat dan air. Dan hati tanpa cinta tidak lebih dari seonggok batu.
Setia Kepada Cinta…
Adalah sangat penting untuk menjaga hati atau kedisiplinan hati akan cinta kita. Jangan ternodakan karena noda sekecil apapun yang akan mengotori cermin hati yang akhirnya merusak makna keindahan cinta itu sendiri.
Atau bahkan menghianatinya sehingga pecahlah cermin cinta itu, dan cermin yang telah pecah akan cacat selamanya.
Kuasa Ilahi ada dalam hati kita, dan kebenaran Ilahi yang bekerja didalamnya. Jadi sangat lah tidak bijak bila kita mempermainkan dan menghianati cinta yang bersumber dari hati kita sendiri.
Sebenarnya semuanya telah terjaga dan naluriah, ketika hati mendapatkan kedamaian dengan yang di cinta, ia tidak akan menghendaki yang lain. Ibarat sekali bunga teratai dibelai kehangatan matahari, akankah ia menginginkan rembulan ? Ketika jiwa dahaga akan seteguk air jernih, tak ada gunanya gula.
Namun terkadang kita dibutakan oleh hal yang menutupi kebersihan cermin hati, berbagai hasrat menyesatkan dan berjuta keinginan tanpa rasa puas. Sehingga lemahlah pantulan cinta dan timbul ketidak yakinan akan kekuatan cinta yang bersumber Sang Maha Pencinta.
Bagi mereka yang tidak mempercayai akan kekuatan cinta, dia tidak menghargai keanggungan cinta, merendahkan arti cinta sehingga membuat cinta nya begitu lemah dan rapuh, akhirnya akan terjatuh, terperosok dalam penghianatan akan cinta yang tulus dan murni, mereka berakhir dalam kesengsaraan.
Percayalah akan kekuatan cinta yang sanggup menembus gunung. Cinta membuat kita mencapai tujuan. Cinta mendatangkan ektase, memberikan cita rasa kepada yang mencinta. Syukurilah senantiasa akan apa yang telah di peroleh, karena cinta adalah anugerah terindah dari Sang Maha Pencinta.
Tanamkan dalam hati perasaan iklas menerima segala kekurangan pasangan cinta kita karena tidak ada mahluk yang sempurna. Dengan ketulusan dan kebersihan hati, mampu merubah kekurangan itu menjadi kelebihannya. Yang akan menjauhkan kita dari roh penghianatan yang dapat menyengsarakan kita.
Senantiasa bersyukur dan iklas menerima, sehingga kita merasakan kebaikan dan kenikmatan yang di karuniakan Allah Swt, baik yang nampak maupun yang tidak. Sesungguhnya, hal itu senantiasa menimbulkan perasaan cinta terhadap Allah Swt….
Alhamdulillah…..
Dan apabila dengan perkataan, perbuatan dan pemikiran ku ini telah menyakiti hati seseorang dimasa lalu ataupun yang akan datang, aku mohon maaf yang sebesarnya karena akupun manusia yang jauh dari sempurna dan tidak luput dari kesalahan. Ya Allah ampunilah dosaku yang kian menggunung….
Amin Ya Rohbal’alamin…
0 Komentar