Aku kembali hadir,
mencoba mengisi sepi beranda hatimu
Sungguh sepikah?
Ataukah hanya sebuah fatamorgana
yang menyesatkan para kelana cinta?
Kini aku di sini
sendiri terpaku menatap bayangmu
yang seolah kian jauh dan menjauh
Namun disini...
Di bantalan tempat dulu kita sering berkelakar
tentang dendang nakal antara hati dengan hati
tempat tawa canda dan juga tangis yang pilu
entahlah...
tapi disini....
aku masih menunggumu
bersama sekuncup wijayakusuma
yang tak pernah ku tau kapan dia akan mekar
DEWIKU...
Datanglah dan jamahlah sepiku ini
Walau hanya sesaat
Namun aku tetap menunggumu
datanglah...
ada semangkuk bubur menantimu
Yang kini telah dingin
Bersama waktu yang terlewati
Menantimu dari balik pintu keropos ini
Dalam istana reyot
Tempat kita biasa saling menautkan hati
DATANGLAH...
Sebelum aku bosan hingga waktuku habis
Bersama hembusan nafasku
Yang terakhir dan mengakhiri
0 Komentar