makalah perencanaan pengajaran " pengertian sistem dan pendekatan sistem serta aplikasi pendekatan sistem dalam pengajaran"

21.15
Bab I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Hidup dan segala sesuatu di sekitar kita merupakan gabungan dari sistem (dalam bahasa inggeris system) dan sub-sistem. Seorang manusia adalah suatu sistem. Kehidupan manusia di dalam suatu keluarga adalah satu sistem. Rumah, kereta, tren, sekolah, organisasi, desa, kampus, perkumpulan pemain bola, kedai, pejabat, kerajaan, negara, dunia, universe dan lain-lain adalah sistem-sistem. Sistem-sistem lain adalah pernikahan, khidmad masyarakat, bumi, langit dan sebagainya.Apa sesungguhnya sistem itu? Dalam cakupan pengertian sistem termuat adanya berbagai komponen (unsur), berbagai aktiviti (menunjuk fungsi dari setiap komponen), adanya saling hubungan serta ketergantungan antar komponen, adanya perpaduan (kesatuan organis = integrasi) antar komponen, adanya keluasan sistem (ada kawasan di dalam sistem dan di luar sistem), dan gerak dinamis semua fungsi dari semua kompo¬nen tersebut mengarah (berorientasi = berkiblat) kepada pencapaian tuju¬an/matlamat sistem yang telah ditetapkan lebih dahulu. Bertolak dari identifikasi sistem tersebut.
Banyak sekolah yang berjalan tanpa adanya sistem yang baik. Semua komponen tidak terkoordinasi dengan baik. Akibatnya banyak dari komponen itu tidak bejalan efektif dan efisien.
Padahal pengajaran berkaitan dengan hal bagaimana guru mengajar serta bagaimana siswa belajar. Proses pembelajaran ini merupakan suatu kegiatan yang disadari dan rencananya mencakup tiga hal; yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengajaran dilakukan dalam waktu yang bekala, baik waktu untuk jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. Program pengajaran merupakan suatu program bagaimana mengajarkan apa-apa yangsudah dirumuskan dalam kurikulum. Dewasa ini konsep yang banyak mewarnai pengajaran disekolah dasar dan sekolah menengah di indonesia adalah konsep teknologi pendidikan. Khususnya pengajaran sebagai sistem. Oleh karena itu, dalam makalah ini kami akan membahas mulai dari konsep tentang sistem, dan pengajaran sebagai suatu sistem.

B. Pembatasan Masalah
Agar lebih fokus dan lebih evisien dalam pembahasan ini maka kami membatasi permasalahan ini menjadi beberapa sub pokok pembahasan yang meliputi: pengertian system dan pendekatan system serta aplikasi pendekatan system dalam pengajaran.
C. Perumusan Masalah
Dari uraian yang telah dipaparkan secara sepintas saya dapat menguraikan perumusan masalah sebagai berikut :
a. Apakah yang yang dimaksud system ?
b. Bagaimana pendekatan system itu?
c. Bagaimana aplikasi system dalam pengajaran?

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian system
2. Untuk mengetahui Bagaimana pendekatan system
3. Untuk mengetahui Bagaimana aplikasi system dalam pengajaran

E. Metodologi Penulisan
Dalam pembahasan perencanaan system pengajaran saya menggunakan metode analisis deskriftif dari sumber – sumber yang kami peroleh



F. Sistematika Penulisan

Makalah ini di buat 3 bab yang masing-masing bab di lengkapi sub – sub bab dengan sistematika sebagai berkut
Bab I : pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah,perumusan masalah,pembatasan masalah, tujuan penulisan/pembahasan,metode
penulisan dan sitematika penulisan
Bab II : Pembahasan yang menguraikan pengertian system dan pendekatan
system serta aplikasi pendekatan system dalam pengajaran.
Bab III : penutup yang menguraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.




















Bab II
Pembahasan

A. Pengertian system dan pendekatan system
1. Sistem ialah komposisi (susunan yang serasi) dari fungsi komponennya.
2. Sistem ialah rangkaian komponen yang saling berkaitan dan berfungsi ke arah tercapainya tujuan sistem yang telah ditetap¬kan lebih dahulu (Warijan, dkk., 1984: 1)
3. Sistem ialah pengkoordinasian (pengorganisasian) seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan lebih dulu.
Pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan analisis kondisi fisikal(misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan, pola nilai hidup). Analisis sistem sosial relatif lebih rumit dibanding analisis sistem fisis dan sistem biotis; sistem sosial pada umumnya dan khususnya sistem pendidikan bersifat terbuka, yaitu suatu sistem yang mudah dipengaruhi oleh kejadian-kejadian di luar sistemnya (rentan terhadap pengaruh luar), misalnya: sistem sekolah mudah dipengaruhi oleh situasi masyarakatnya (supra sistemnya). Karakter sistem pendidikan yang bersifat terbuka ini menuntut konsekuensi penyelenggaraan pendidikan sekolah yang kritis (dalam mawas diri) dan kreatif (dalam mencari alternatif pengembangan yang positif) secara berkesinambungan.

Ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan sistem, ialah:
1. Adanya tujuan:
Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentu¬kan lebih dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan kompo¬nen serta kegiatan dalam proses kerja sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng¬arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem ialah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan):
Jika suatu sistem itu ialah sebuah mesin, maka setiap bagian (onderdil) ialah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di dalamnya ialah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem:
Tubuh badan kita merupakan suatu sistem, setiap organ (bagian) dalam tubuh tersebut mengemban fungsi tertentu, yang keseluruhan¬nya (semua fungsi komponen sistem) dikoordinasikan secara kompak, agar diri kita dan kehidupan kita sebagai manusia ber¬jalan secara sihat dan semestinya.
Pengajaran di sekolah merupakan suatu sis¬tem, maka setiap komponen yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara bersepadu agar proses pengajaran berlangsung secara efektif dan cfisien.
Misalnya: fungsi komponen yang berstatus guru ialah pem¬bimbing belajar pelajar (pendorong motivasi belajar pelajar, peng¬arah, pengatur (organisator) situasi belajar pelajar, sebagai nara sumber (fasilitator), bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar pelajar, dsb.); jika guru cakap menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar pelajar, dan sebaliknya.
4. Adanya interaksi antar komponen:
Antar sub-sistem atau komponen dalam suatu sistem terdapat saling hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan.
Sebagai contoh: seseorang itu barulah menjadi nyata sebagai pensyarah atau guru jika ada pelajar yang bersedia untuk dididiknya; pelajar yang responsif, kri¬tis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengem¬bangkan kariernya.
Adanya transformasi dan sekaligus umpan balik:
Setiap sub-sistem atau komponen mempunyai fungsi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang berinti pada interaksi personal, peran dari komponen-komponen (selain guru dan pelajar) ialah untuk meningkatkan nilai inter¬aksi personal tersebut demi keberhasilan belajar pelajar. Transfor¬masi yang terjadi dalam interaksi guru-pelajar secara lebih teknis merupakan transaksi pesan-pesan (pemahaman -> penginte¬grasian -> pengembangan diri).

B. Pengertian pendekatan system
Menurut Hayanto,” pendekatan sistem adalah merupakan jumlah keseluruhan dari bagian-bagian yan saling bekerja sama untuk mencapai hasil yang diharapkan berdasarkan atas kebutuhan tertentu.”
Dari berbagai pengertian yang didefinisikan oleh beberapa pakar pendidikan dapat di ambil kesimpulan bahwa sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
C. Aplikasi pendekatan system dalam pengajaran
Pendekatan sistem pengajaran PAI
Dalam undang-undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi unyuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepaa tuhan yang maha esa,berahlakmulia, sehat ,berilmu, cakap, kreatif, mandiri ,dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Menurut tafsir (2002), bagi umat islam dan khususnya dalam pendidikan islam, kompetensi iman dan taqwa serta memiliki akhlak mulia tersebut sudah lama disadari kepentinganya, dan sudah diimplementasikan dalam lembaga pendidikan islam. dalam pandanngan islam, peran kekholifahan manusia dapat direalisasikan melalui tiga hal yaitu:
1. Landasan yang kuat berupa iman dan takwa
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Akhlak mulia
Dari beberapa pendapat diatas, maka pendekatan sistem pengajaran PAI adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi , saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia .
C. Manfaat pendekatan sistem dalam pengajaran
Merencanakan pembelajaran dengan menggunakan sistem memiliki beberapa manfaat, diantaranya:
pertama, melalui pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas .
Kedua, pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
Ketiga, pendsekatan sistem dapat merancang pembewlajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yng tersedia .
Keempat, pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik
D. Komponen sistem pengajaran
Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem maka didalamnya harus memilki komponen-komponen yang berproses hingga tujuan pembelajaran secara optimal.
Terdapat beberapa komponen sistem pengajaran yakni:
1. siswa
2. tujuan
3. kondisi
4. sumber-sumber belajar
5. hasil belajar
E. Aplikasi pendekatan sistem pembelajaran PAI
Gagne dan atwi suparman mengatakan bahwa sistem pengajaran adalah suatu peristiwa yang mempengaruhi siswa seingga terjadi proses belajar.
Menurut Oemar Hamalik, terdapat tiga ciri khas dalam sistem pengajaran yaitu:
a) rencana,penataan intensional orang, material dan prosedur yang merupakan unsur sistem pengajaran sesuai dengan rencana khusus
b) saling ketergantungan ,
c) tujuan
Aplikasi pendekatan sistem pembelajara PAI terdiri tiga bagian, memiliki ciri-ciri adanya perencanaan, saling ketergantungan dan tujuan yang hendak dicapai.
Dalam perencanaan itu terdapat beberapa komponen yang saling mempengaruhi, dan bekerja sama untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga dalam pendekatan sistem pembelajaran PAI, semua komponen memiliki makna dalam pencapaian sebuah tujuan. Arinya, pencapaian tujuan itu akan terhambat manakala ada beberapa komponen yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Sistem adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi, saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mencapai tujuan tertentu.
2. Pendekatan sistem pengajaran PAI adalah kumpulan dari sekian banyak komponen yang saling berintegrasi , saling berfungsi secara kooperatif dan saling mempengaruhi dalam rangka mewujudkan generasi-generasi yang berwawasan luas beriman dan bertakwa serta memiliki akhlak yang mulia
3. Manfaat pendekatan sistem, diantaranya:
a. Melalui pendekatan sistem ,arah dan tujuan pembelajaran dapat direncanakan dengan jelas .
b. pendekatan sistem menuntun guru pada kegiatan yang sistematis
c. pendsekatan sistem dapat merancang pengajaran dengan mengoptimalkan segala potensi dan sumberdaya yang tersedia .
d. pendekatan sistem dapat memberikan umpan balik
4. Beberapa komponen sistem pengajaran yakni:
a. Siswa
b. Tujuan
c. Kondisi
d. Sumber-sumber belajar
e. Hasil belajar
4. Aplikasi pendekatan sistem pengajaran PAI terdiri tiga bagian, memiliki ciri-ciri adanya perencanaan, saling ketergantungan dan tujuan yang hendak dicapai.
B. Saran
Dari pemaparan diatas diharapkan para guru dan calon guru untuk benar-benar memahami dan mengimplemantasikan konsep-konsep tersebut dengan baik.akhirnya tiada gading yang tak retak, kami harapkan saran dan krtik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.









DAFTAR PUSTAKA
B.Uno, Hamzah.2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Previous
Next Post »
0 Komentar